Malaysia Lockdown: Ada Lonjakan Kasus dan 6 Distrik Ditutup

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Malaysia Lockdown: Ada Lonjakan Kasus dan 6 Distrik Ditutup

Lusiana Mustinda - detikTravel
Sabtu, 08 Mei 2021 03:01 WIB
Kuala Lumpur -

Malaysia akan melockdown beberapa tempat yaitu Kuala Lumpur serta Kota Johor Bahru. Lockdown ini akan dilaksanakan selama dua minggu.

Di bulan Ramadhan ini Malaysia menghadapi situasi darurat terkait wabah virus Corona (COVID-19). Menteri Senior Ismail Sabri Yaakob dalam sebuah pertanyaan mengatakan, "Setelah mengevaluasi presentasi dan saran Kementerian Kesehatan, pemerintah setuju untuk memberlakukan perintah pengendalian pergerakan di seluruh Kuala Lumpur dari tanggal 7 Mei hingga 20 Mei."

Hal ini terjadi setelah Kementerian Kesehatan memverifikasi ada 17 cluster baru di Kuala Lumpur dan jumlah kasus harian yang meningkat.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Berikut beberapa hal terkait dengan lockdown Malaysia:

1. Kasus yang meningkat

Dikutip dalam The Star (04/05), Pemerintah Malaysia melaporkan ada penambahan kasus baru COVID-19 sebanyak 3.120 sehingga total ada 420.632 kasus COVID-19 di Negeri Jiran tersebut.

ADVERTISEMENT

Menteri Senior Ismail Sabri Yaakob mengatakan jumlah kasus aktif telah melampaui 150 di distrik Johor Bahru, Kulai dan Kota Tinggi sehingga mereka juga akan diisolasi serta 15 kecamatan lainnya di negara bagian Terengganu dan Perak.

2. Penyebab

Disebut oleh Direktur Jenderal Kesehatan Malaysia Noor Hisham Abdullah dalam The Star, lonjakan kasus COVID-19 baru-baru ini umumnya disebabkan oleh kelelahan pandemi (pandemic fatigue).

Menurut WHO, pandemic fatigue merupakan kondisi yang dialami masyarakat yang memicu munculnya demotivasi untuk berbagai langkah perlindungan yang direkomendasikan. Kondisi ini mengakibatkan banyak orang yang mulai abai dengan protokol kesehatan.

Selain pandemic fatigue dan kelonggaran aturan protokol kesehatan ada juga beberapa temuan varian virus Corona baru.

3. ICU hampir penuh

Direktur Jenderal Kesehatan Malaysia, Tan Sri Dr Noor Hisham Abdullah, mengatakan RS pemerintah di sekitar Lembah Klang kehabisan tempat tidur di unit ICU untuk menangani kasus-kasus penting COVID-19. RS Sungai Buloh telah menerima 20 pasien rujukan ke ICU setiap hari dalam satu minggu terakhir. RS tersebut hampir kehabisan tempat tidur.

Dia mengatakan 6 RS yang mengalokasikan tempat tidur di ICU dan pusat perawatan kritis untuk pasien COVID-19 telah mencapai ambang batas kewaspadaan.

4. Lockdown 6 distrik

Mengutip The Strait Times, Malaysia akan menempatkan enam dari sembilan distrik di negara bagian Selangor yang padat penduduknya di bawah pembatasan pergerakan tingkat pertama selama 12 hari mulai Kamis (06/05).

Pemerintah melarang "balik kampung" tahunan untuk tahun kedua, tetapi melonggarkan kunjungan rumah bagi mereka yang tinggal di negara bagian dan wilayah federal yang sama, kecuali mereka yang berada di enam distrik Selangor dengan infeksi tinggi.

Distrik Selangor akan ditempatkan di bawah perintah kontrol gerakan penuh (MCO) adalah Petaling, Hulu Langat, Gombak, Klang, Kuala Langat dan Sepang.

5. Hot spot berbasis data

Menteri Sains, Teknologi dan Inovasi Khairy Jamaluddin mengatakan, pemerintah meluncurkan sistem identifikasi hot spot berbasis data untuk dengan cepat menunjukkan titik-titik masalah.

Disebut identifikasi hotspot untuk Dynamic Engagement (Hide), sistem akan mencantumkan lokasi yang ditetapkan sebagai titik panas untuk memperingatkan publik agar menghindarinya dan agar pemilik tempat tersebut mengambil tindakan perbaikan.

Saat ini beberapa hot spot besar di Kuala Lumpur dan Selangor adalah pusat perbelanjaan, gerai (makanan dan minuman) dan bazaar.

"Dengan mengidentifikasi titik-titik panas, pemilik tempat dapat mengambil langkah-langkah intervensi awal seperti menguji pekerjanya, memperkuat proses penjagaan gerbang dan juga memperketat pengendalian massa." kata Khairy.

Khairy yang juga menjabat sebagai Menteri Koordinator untuk program imunisasi negara mengatakan dengan penggunaan Hide, pemerintah berharap dapat menghindari lockdown putaran ketiga di negara Malaysia.

"Ini adalah tindakan pencegahan untuk mencegah munculnya cluster," jelas Khairy.



(lus/erd)

Hide Ads