Ada tren baru di destinasi wisata China. Muncul es krim berbentuk landmark atau bangunan ikonik sesuai dengan objek wisatanya.
Tren es krim objek wisata itu muncul sejak sejumlah traveler mengunggah foto es krim berbentuk dua topeng perunggu kuno dari reruntuhan Sanxingdui yang legendaris di media sosial pada 1 Mei, saat hari buruh.
Es krim, yang diluncurkan oleh Museum Sanxingdui di Provinsi Sichuan, itu menawarkan dua rasa, perunggu dan ekskavasi. Sebenarnya sih rasa matcha dan cokelat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Karena menjadi viral, objek wisata di China lain pun mengikutinya dengan membuat es krim sesuai dengan yang paling ikonik di masing-masing destinasinya. Para pengunjung juga kompak mengunggah di media sosial. Mereka pun seolah membuat karnaval di media sosial. Mulai dari Menara Bangau Kuning Wuhan hingga gereja katolik di Qingdao.
"Saya akan mengunjungi situs-situs indah ini hanya untuk melihat-lihat es krim ini," seorang netizen berkomentar di Sina Weibo dan dikutip Global Times.
Menara Yueyang, magnet turis yang berada di sepanjang Danau Dongting di Provinsi Hunan, mengatakan telah menjual lebih dari 22.000 es dalam waktu lima hari. Satu esnya dibanderol harga 18 yuan (atau hampir Rp 40 ribu).
"Kami berharap es krim dapat memberi pengunjung kenikmatan yang lebih baik selain kearifan kuno dan filosofi kehidupan yang dimiliki bangunan itu," kata Li Caixia, direktur manajemen Danau Dongting.
Munculnya kebaruan di destinasi wisata itu diapresiasi sosiolog dan penggiat wisata. Situs wisata dan institut budaya China memang telah berinvestasi dalam pengembangan produk budaya kreatif. Langkah itu diyakini berkontribusi pada ledakan pariwisata budaya dalam beberapa tahun terakhir.
"Produk budaya yang trendi, unik, dan kreatif seperti es krim telah memenangkan hati banyak konsumen generasi muda," kata Zhou Yunqing, seorang profesor sosiologi di Universitas Wuhan.
"Ini juga merupakan manifestasi dari kepercayaan budaya China yang tumbuh," dia menambahkan.
Wisata China telah bangkit kembali selama liburan May Day berkat pengendalian COVID-19 yang efektif. Total perjalanan penumpang yang dilakukan selama liburan May Day China diperkirakan mencapai 267 juta, mewakili peningkatan yang signifikan dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.
Hampir 18,83 juta perjalanan penumpang kereta api dilakukan pada hari Sabtu, hari pertama liburan, menandai peningkatan 9,2 persen dari level 2019 dan mencapai level tertinggi baru dalam satu hari.
(fem/ddn)
Komentar Terbanyak
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol
Tragedi Juliana di Rinjani, Pakar Brasil Soroti Lambatnya Proses Penyelamatan