Balai Konservasi Borobudur (BKB) membuka terpaulin yang menutupi stupa Candi Borobudur. Pembukaan terpaulin ini karena Candi Borobudur dinilai aman dari ancaman hujan abu erupsi Gunung Merapi.
Penutupan sebanyak 72 stupa Candi Borobudur ini dilakukan semenjak November 2020. Untuk itu penutupan telah berlangsung kurang lebih selama 7 bulan.
Untuk itu, mulai Rabu (8/6) dan hari ini dilakukan pembukaan terpaulin. Kemarin dibuka 40 terpaulin dan hari ada 32 terpaulin yang kembali dibuka.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pamong Ahli Madya BKB Yudi Suhartono mengatakan, sejak November 2020 Candi Borobudur ditutup dengan terpal. Penutupan karena saat itu Gunung Merapi status siaga yang dikhawatirkan letusan terutama abunya sampai stupa Candi Borobudur.
"Diketahui sejak November 2020, Candi Borobudur ditutup dengan terpal karena saat itu posisi Gunung Merapi yang status siaga level tiga sehingga dikhawatirkan akan membahayakan terjadi letusan gunung api terutamanya abunya sampai Borobudur. Setelah berjalan sekitar 7 bulan kami beberapa bulan lalu menyurati BPPTKG yang intinya menanyakan kondisi terakhir dari Gunung Merapi," kata Yudi ditemui detikTravel di sela-sela pembukaan terpaulin di Candi Borobudur, Magelang, Kamis (9/6/2021).
![]() |
Berdasarkan informasi dari BPPTKG, kata Yudi, kondisi terakhir Gunung Merapi hujan abu terjadi di sisi timur sekitar 8 km. Kemudian untuk guguran lava dan awan panas sisi barat, adapun jarak Candi Borobudur dengan Gunung Merapi sekitar 30 km.
"Diinformasikan bahwa kondisi terakhir Gunung Merapi, hujan abu hanya terjadi pada sisi timur sekitar 8 km. Guguran lava dan awan panas terjadi pada sisi barat daya sejauh 8 km dan letusan eksplosif sekitar 3 km. Jarak Borobudur dengan Merapi sekitar 30 km, kita berkesimpulan aman karena tidak menyampai ke Borobudur," ujar Yudi yang Koordinator Pokja Pemanfaatan BKB, itu.
Pihaknya juga khawatir jika stupa ditutup terlalu lama dengan terpaulin berdampak pada bebatuan candi. Kemudian, dibukanya terpaulin karena adanya masukan dari masyarakat serta wisatawan yang ingin melihat secara utuh stupa Candi Borobudur.
"Pertimbangan lain yang terjadi tatkala Borobudur ditutup terus dengan terpal kita khawatirkan terhadap dampak kondisi batunya. Kita mantau nggak ada dampaknya terhadap bebatuan," ujar Yudi.
"Masukan dari berbagai pihak, masyarakat, wisatawan bahwa mereka pingin melihat Borobudur utuh alami tanpa cover dari jauh. Akhirnya membuat keputusan bersama segera membuka cover yang menutupi stupa Candi Borobudur, sejak kemarin kita buka 40, hari ini kita buka 32 covernya," tutupnya.
(rdy/rdy)
Komentar Terbanyak
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Viral Keluhan Traveler soal Parkir Jakarta Fair 2025: Chaos!