Hadirnya COVID-19 varian baru juga menjadi perhatian Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka. Ia pun segera menyediakan hotel karantina.
Pemkot Solo mewaspadai varian Corona B1617.2 atau varian delta dari India seiring masuknya pasien COVID-19 dari Kudus ke Solo. Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka menyebut akan memindahkan lokasi karantina dari Donohudan ke Solo.
Dari lonjakan kasus virus Corona di Kudus, Jateng, terungkap temuan varian Corona B1617.2. Sementara banyak warga positif COVID-19 asal Kudus yang dibawa ke Solo Raya, baik dikarantina di Asrama Haji Donohudan, Boyolali, maupun dirawat di rumah sakit.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Solo belum (belum ada kasus varian baru Corona). Kalau Solo Raya iya, tapi kalau Solo belum ada berita. Testing kita masifkan lagi, kita antisipasi," kata Gibran saat dijumpai di Balai Kota Solo, Senin (14/6/2021).
Salah satu antisipasinya ialah dengan memisahkan warga positif COVID-19 asal Solo Raya dengan warga Kudus yang sama-sama dikarantina di Asrama Haji Donohudan. Dia juga menyiapkan Solo Technopark (STP) hingga hotel-hotel untuk karantina.
"Khusus untuk warga Solo tempat karantina terpisah. Warga Solo yang di Donohudan biar diselesaikan dulu. Kalau yang baru nanti di lokasi terpisah. Kita siapkan STP, kalau penuh kita siapkan hotel karantina," kata dia.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kota Solo, Siti Wahyuningsih, mengingatkan masyarakat tetap harus waspada dengan varian Corona apapun. Terkait adanya varian baru virus Corona di Solo, dia mengaku masih dalam proses pengiriman sampel.
"10 sampel dari rumah sakit sedang diuji. Hasilnya belum keluar," kata Ning, sapaannya.
Dia meminta agar masyarakat bersama-sama ikut proaktif dan membentengi diri dari penularan COVID-19 dengan cara mematuhi protokol kesehatan. Selain itu, Satgas Jogo Tonggo juga diminta aktif memantau aktivitas warga pendatang.
"Intinya masyarakat harus patuh protokol kesehatan. Kemudian Satgas Jogo Tonggo itu juga diaktifkan kembali. Tidak usah ada yang menginap dulu dari luar kota," ujar dia.
(rdy/fem)
Komentar Terbanyak
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Brasil Ancam Seret Kasus Kematian Juliana ke Jalur Hukum