Negeri Merlion jadi salah satu yang paling gercep di tengah pandemi. Tak dapat menampik dampak besar pandemi, Singapura mengaku pesimis.
Menteri Keuangan (Menkeu) Singapura Lawrence Wong mengatakan perjalanan udara di Asia belum bisa dibuka dalam waktu dekat. Sebabnya sudah jelas, karena meningkatnya kasus penyebaran Covid-19.
"Saya agak kurang optimis tentang prospek perjalanan udara," kata Wong, yang juga mengepalai gugus tugas virus corona Singapura, dikutip dari CNBC International.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Wong mengatakan bahwa Asia masih menghadapi gelombang infeksi yang bergulir. Tingkat vaksinasinya pun masih belum bisa dikatakan tinggi.
"Jadi saya pikir kita tidak akan dapat melihat perjalanan terbuka dan gratis di kawasan ini, khususnya dalam waktu dekat," ucapnya.
Baca juga: Daftar 30 Jalan Paling Keren di Dunia |
Singapura adalah satu-satunya negara yang tak memiliki transportasi udara domestik. Adanya pandemi membuat negara ini tak rela untuk menutup aktivitas penerbangan internasional.
"Mungkin di antara negara-negara dengan infeksi rendah dan stabil, kami mungkin memiliki beberapa pengaturan perjalanan. Mungkin bagi pemudik yang sudah divaksin, mungkin ada manfaatnya dalam hal waktu karantina yang lebih singkat," jelasnya.
Saat ini, Singapura memiliki travel bubble dengan Hong Kong. Sayangnya, peluncuran skemanya sudah ditunda dua kali. Wong mengakui bahwa semuanya itu tak akan menyaingi era sebelum Covid-19.
"Jadi perjalanan udara, saya khawatir akan membutuhkan waktu untuk pulih," katanya.
Pekan lalu, Perdana Menteri Singapura dan a berencana untuk membuat peraturan travel bubble atau gelembung perjalanan udara antar negara. Singapura masih sedikit berharap adanya harapan di kerja sama ini.
Singapura sendiri mengalami peningkatan kasus baru di bulan lalu. Ini membuat pemerintah semakin memperketat protokol kesehatan, seperti menjaga jarak.
Wong mengatakan aturan itu telah berhasil. Ia juga menegaskan kembali tujuan pemerintah untuk memiliki setidaknya 50% dari populasi divaksinasi penuh pada bulan Agustus. Sekitar 2,7 juta orang, atau 47% dari populasi negara itu, telah menerima setidaknya dosis pertama vaksin Covid pada awal pekan ini.
(bnl/bnl)
Komentar Terbanyak
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Viral Keluhan Traveler soal Parkir Jakarta Fair 2025: Chaos!