Sekelompok peneliti dari Universitas New South Wales, Sydney berhasil menemukan populasi paus biru langka. Semua itu berkat jasa... alat detektor bom!
Salah satu spesies paus terlangka di dunia, Pygmy Blue Whale atau paus biru Pygmy baru-baru ini ditemukan di perairan Samudera Hindia. Jumlahnya tidak cuma satu ekor saja, tetapi sekawanan.
Mereka ditemukan oleh tim peneliti dari Universitas New South Wales, Sydney. Penemuan itu bisa terjadi berkat alat detektor bom. Ya, traveler tidak salah baca, alat detektor bom!
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dikumpulkan detikTravel dari beberapa sumber, Jumat (18/6/2021), tim peneliti menggunakan alat detektor bom bawah laut untuk 'menangkap' suara nyanyian paus biru Pygmy yang cukup 'bertenaga'.
Setelah suara tersebut direkam, dipelajari struktur lagu, frekuensi dan temponya, bisa disimpulkan bahwa suara itu berasal dari sekelompok paus biru Pygmy yang tidak berasal dari area tersebut, alias pendatang.
"Kami menemukan ada sekelompok paus biru Pygmy tepat di tengah Samudera Hindia. Kami belum tahu ada berapa ekor paus dalam kelompok ini. Tapi kami mencurigai ada jumlah yang banyak, mengingat banyaknya jumlah panggilan yang kami dengar," ujar Profesor Tracey Rogers, pakar ekologi kelautan yang memimpin proyek penelitian tersebut.
Paus biru sendiri termasuk dalam spesies paus yang jarang dijumpai orang. Tidak hanya langka, kawanan paus ini juga cukup tersembunyi dan bisa melintasi area lautan yang luas.
"Saya pikir, cukup keren juga teknologi yang digunakan untuk menjaga agar dunia tetap aman dari bom nuklir, digunakan juga untuk menemukan populasi paus, yang mana dalam jangka waktu yang panjang bisa membantu kami untuk mempelajari sehat atau tidak lingkungan laut kita," ujar Profesor Rogers.
Paus biru Pygmy sendiri merupakan anggota keluarga paus biru yang terkecil dari segi ukuran. Paus biru Pygmy bisa tumbuh hingga sepanjang 24 meter atau setara panjang dua buah bus dijadikan satu.
(wsw/fem)
Komentar Terbanyak
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol
Tragedi Juliana di Rinjani, Pakar Brasil Soroti Lambatnya Proses Penyelamatan