Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) akan melengkapi fasilitas homestay yang dibangun pemerintah di sekitar destinasi super prioritas Candi Borobudur. Kelengkapan fasilitas ini untuk meningkatkan kunjungan wisatawan dengan tetap menerapkan protokol kesehatan.
Sebanyak 61 pengelola homestay yang berada di sekitar Candi Borobudur mengikuti 'Pelatihan usaha pariwisata berbasis klaster di destinasi super prioritas nasional Borobudur'. Pelatihan tersebut berlangsung di Balai Ekonomi Desa (Balkondes) Tuksongo Borobudur.
Dalam kesempatan tersebut, Menparekraf Sandiaga Uno hadir langsung. Usai menghadiri pelatihan, Sandiaga sempat menelepon Menteri PUPR Basuki Hadimuljono.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sandi melaporkan jika pembangunan homestay milik Sahir, warga Bojong Mendut, Kecamatan Mungkid, telah selesai. Kemudian kekurangan seperti televisi dan kelengkapan lainnya akan dilengkapi Parekraf.
"Pak Menteri PUPR rawuh (datang) di Desa Bojong terus ketemu Pak Sahir (pemilik homestay) pada bulan Oktober tahun lalu. Pada saat itu beliau memberikan satu instruksi agar selesai bulan Desember dan sempat terbetik keragu-raguan dari Pak Menteri PUPR," kata Sandi, Rabu (23/6/2021).
"Tadi dilaporkan bahwa sesuai janji Insya Allahnya itu bukan Insya Allah yang tidak ditepati, tapi Alhamdulillah Pak Sahir menyelesaikan pembangunan dan rampung homestaynya. Ini yang kita laporkan, tapi ada kekurangan seperti TV dan beberapa kelengkapan lainnya ini yang nanti kita mencari program yang bisa kita selaraskan," imbuh dia.
![]() |
Menurut Sandi, pembangunan homestay di kawasan destinasi super prioritas Borobudur dilakukan Kementerian PUPR. Untuk itu, nantinya Kemenparekraf yang akan melengkapi fasilitas dari homestay tersebut, termasuk memberikan pelatihan pengelolaan dan lain sebagainya.
"Jadi PUPR yang membangun, nanti Parekraf melalui pendekatan kolaborasi akan membantu Pak Sahir dan Pak Hadi (pemilik homestay) untuk kelengkapan-kelengkapan dari homestaynya termasuk juga peningkatan pengelolaan dan kemampuan pengelolaan. Tadi Mbak Nur Asia Uno sudah sepakat menjadi volunteer ingin mengajarkan bagaimana caranya housekeeping, merapikan tempat tidur, merapikan kamar mandi dan sebagainya," ujarnya.
Pelatihan bagi pengelola homestay, kata Sandi, sangat penting karena bukan hanya membangun fisik, tetapi membangun kemampuan masyarakat untuk mengelola. Kemudian, meningkatkan keterampilan bukan hanya aspek digital dan online, tapi juga menciptakan konten-konten kreatif untuk mempromosikan.
"Ini super penting pelatihan. Kita bukan hanya membangun fisik, tapi kita membangun kemampuan masyarakat untuk mengelola, keterampilan masyarakat untuk menggunakan bukan hanya aspek digital dan online, tapi juga aspek dari segi menciptakan konten-konten kreatif untuk mempromosikan," kata Sandi.
Mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta itu, meyakini dengan pelatihan yang diberikan tetap sasaran dan dibutuhkan pengelola homestay.
![]() |
"Saya yakin dengan pelatihan-pelatihan seperti ini adalah program yang tepat sasaran dan memberikan bantuan kepada masyarakat yang membutuhkan. Ini adalah bagian daripada program parekraf yang berkeadilan," ujar dia.
Sementara itu, Deputi Bidang Sumber Daya dan Kelembagaan Baparekraf, Wisnu Bawa Tarunajaya menambahkan, dalam pelatihan ini memberikan keterampilan kepada pengelola homestay dengan memperhatikan beberapa variabel. Termasuk pula bagaimana mempresentasikan produk agar menarik perhatian wisnus maupun wisman.
"Dalam pelatihan ini kita mencoba memberikan keterampilan kepada pengelola homestay ini dengan memperhatikan beberapa variabel dalam bagaimana cara mempresentasikan produk agar menarik sehingga bisa menggugah keinginan dan kebutuhan dari para wisman atau wisnus yang berkunjung ke homestay," ujar Wisnu.
Salah satu peserta pelatihan, Sahir mengaku, senang bisa mengikuti pelatihan. Pihaknya berharap pelatihan yang diberikan tidak hanya sekali, namun berkelanjutan.
"Saya senang diadakan pelatihan homestay ini, tapi kalau bisa tidak hanya sekali, berkelanjutan biar ilmunya bisa berkembang. Seandainya nanti ada tamu yang menginap itu sudah tahu cara melayani tamu yang baik," tuturnya.
(msl/msl)
Komentar Terbanyak
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol