Tak sedikit traveler yang melakukan Work from Bali di masa pandemi. Ada beberapa alasan kenapa mereka memilih untuk melakukannya.
Work from Bali atau WfB tengah menjadi tren baru di tengah pandemi. Selain menawarkan suasana liburan sambil bekerja, WfB juga kian digadang-gadang oleh pemerintah melalui Kemenkomarves dan Kemenparekraf untuk memulihkan pariwisata Bali yang terdampak.
Terlepas dari itu, nyatanya traveler yang melakukan WFB memiliki alasannya masing-masing. Salah satunya adalah traveler asal Jakarta bernama Alifah (Nama disamarkan) yang tengah memulai minggu keduanya WFB di Bali sejak 26 Juni lalu.
"Kalau di Jakarta gitu-gitu doang. Kalau di Bali bisa (kerja) di teras. Mau wisata juga enggak takut sama orang, kayak di pantai gitu kan jauh. Pantai enggak rame, warung enggak rame," tutur Alifah.
Terlepas dari kondisi Bali yang memang sedang sepi wisatawan, ada sejumlah alasan penting lain kenapa Alifah memilih bekerja dari Bali. Khususnya terkait vaksinasi dan kesadaran masyarakatnya.
"Orang di sini rata-rata sudah divaksin, jadi santai-santai saja. Pas gelombang 1 dan 2 pelaku wisata dapat duluan kan, dan di sini orangnya gak bandel. Yang bandel mostly bule," ujar Alifah.
Bandel dalam artian tidak memakai masker dan berkerumun. Soal kesadaran berprokes, masyarakat lokal Bali disebut Alifah lebih baik daripada turis bule.
"Kalau di sini orang jaga warung saja pakai masker," kata dia.
Alifah juga berujar, kalau kondisi Bali kini sangat kondusif untuk melakukan WfB. Ia juga menyebut, iklim serupa banyak ditemui olehnya di Bali saat ini.
Selanjutnya: Kondisi Bali terkini di tengah PPKM Darurat
(rdy/fem)