PPKM Darurat, Pengelola Keraton Kasepuhan Cirebon Harapkan Kompensasi

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

PPKM Darurat, Pengelola Keraton Kasepuhan Cirebon Harapkan Kompensasi

Sudirman Wamad - detikTravel
Minggu, 11 Jul 2021 17:20 WIB
Keraton Kasepuhan Cirebon
Foto: Keraton Kasepuhan Cirebon (Sudirman Wamad/detikcom)
Cirebon -

Tempat wisata ditutup sementara selama pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) darurat. Pengelola Keraton Kasepuhan Cirebon pun berharap adanya kompensasi dari pemerintah.

"PPKM darurat ini kan sangat panjang waktunya. Dan, ini adalah instruksi pemerintah. Kita harus patuh. Harapan kami, kami mendapatkan kompensasi," kata Direktur Badan Pengelola Keraton Kasepuhan (BPKK) Cirebon, Ratu Raja Alexandra Wuryaningrat saat dihubungi melalui sambungan telepon, Minggu (11/7/2021).

Alexandra mengatakan Keraton Kasepuhan Cirebon menutup sementara kunjungan wisata selama PPKM darurat. Ia juga akan mematuhi kebijakan pemerintah terkait diperpanjang atau tidaknya PPKM darurat.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

ADVERTISEMENT

Alexandra mengaku kehilangan pemasukan. Bahkan, ia tak bisa membayar honor para pemandu. "Karena kondisi begini, jadi kita liburkan dulu pemandu wisata. Mereka kan bayarannya bergantung pada kunjungan wisata. Kalau begini ya mereka teriak," kata Alexandra.

Kendati demikian, Alexandra memastikan pihaknya akan tetap mematuhi kebijakan pemerintah. Namun, ia berharap adanya kompensasi. Terlebih lagi, lanjut dia, perawatan dan pemeliharaan keraton membutuhkan anggaran yang cukup besar.

"Sekarang yang aktif hanya petugas kebersihan dan kantin. Perawatan saat ini hanya bersih-bersih," kata Alexandra.

Alexandra menambahkan selama pandemi tingkat kunjungan wisatawan menurun drastis. "Menurun terus. Kita mengandalkan kunjungan wisatawan dari luar kota. Kalau wisatawan domestik mah sedikit," kata Alexandra.

PPKM Darurat berdampak pada penutupan berbagai objek wisata. Seluruh destinasi wisata di Kepulauan Seribu pun ditutup mulai 3-20 Juli 2021.

"(Tempat wisata) tutup, sudah peraturan dari Menteri Dalam Negeri, kan. Jadi semua itu kan, wisata 100 persen ditutup," ujar Junaedi saat dihubungi wartawan di Jakarta Utara, Jumat, dikutip dari Antara News.

Selain itu ada juga pembatasan pelayanan tiket untuk akses masuk dari daratan menuju Kepulauan Seribu, seperti di Dermaga Kaliadem maupun Dermaga Marina di Ancol.




(elk/elk)

Hide Ads