Pandemi COVID-19 berdampak langsung terhadap nasib para seniman. Menparekraf Sandiaga Uno pun ingin berkolaborasi dengan seniman Taman Ismail Marzuki.
PPKM Darurat secara langsung menutup ruang berkreasi maupun pekerjaan seniman maupun pekerja seni lainnya. Tak terkecuali para seniman yang tergabung dalam Forum Seniman Peduli (FSP) Taman Ismail Marzuki.
Tak hanya kehilangan mata pencaharian, belasan orang seniman FSP Taman Ismail Marzuki pun dinyatakan meninggal dunia sejak pandemi COVID-19 mewabah DI Indonesia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kabar duka itu disampaikan Koordinator FSP Taman Ismail Marzuki, Exan Zen ketika berdiskusi dengan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Republik Indonesia, Sandiaga Salahuddin Uno secara virtual pada Rabu (14/7/2021).
Penyebabnya pun disampaikan Exan tak hanya pandemi COVID-19, tetapi juga tidak adanya ruang berkreasi lantaran kawasan Taman Ismail Marzuki kini tengah direvitalisasi.
"Kawan-kawan seperjuangan di Forum Seniman Peduli selama masa pandemi ini sudah ada 17 orang yang meninggal dunia. Bukan hanya karena kena covid, mungkin penyebab lain karena selama revitalisasi Taman Ismail Marzuki, tidak ada kegiatan-aktivitas apa-apa," ungkap Exan.
"Mungkin di masa-masa yang sulit ini, tekanan-tekanan hidup itu membuat penyakit-penyakit lama yang tidak pernah mereka rasakan, karena tidak adanya aktivitas, (penyakit) menjadi muncul kembali," tambahnya.
Walau begitu, dirinya pun berterima kasih atas perhatian yang diberikan Kemenparekraf kepada para seniman FSP Taman Ismail Marzuki.
Seperti bantuan sembako yang disalurkan kepada para seniman Forum Seniman Peduli di Posko Taman Ismail Marzuki tahun 2020 lalu.
"Terima kasih atas bantuan Pak Menteri waktu itu," ujar Exan.
Kenyataan pahit yang disampaikan Exan sungguh menggetarkan hati. Sandiaga Uno pun berpesan kepada para seniman agar terus bersemangat dan optimis melewati badai pandemi COVID-19. Sebab, keberadaan para seniman disampaikannya sangat penting bagi masyarakat saat ini.
Selanjutnya ---->> Pesan Sandiaga ke Seniman
Harus Tetap Semangat
Para seniman katanya mampu membantu masyarakat meningkatkan imunitas lewat beragam hormon yang dihasilkan setelah menyaksikan beragam karya seni, mulai dari puisi, sajak maupun lagu.
"Kita tidak boleh patah semangat, kita harus terus memberikan satu optimisme," ungkap Sandiaga Uno.
"Jadi salah satu imun yang meningkat jika kita mendapatkan (menyaksikan) karya seni yang baik adalah hormon endorfin yang bisa kita dapatkan saat kita mendengarkan puisi, sajak yang baik," jelasnya.
Selain itu, hormon serotonin, yaitu hormon yang mengelola suasana hati agar lebih bahagia. Hormon endorfin dijelaskan Sandiaga Uno merupakan hormon pereda nyeri yang diproduksi tubuh manusia.
"Selain itu, hormon oksitosin yaitu hormon yang sering disebut dengan hormon cinta yang bisa kita rasakan selagi kita berbagi cerita," paparnya.
Oleh karena itu, dirinya menginstruksikan kepada jajarannya di Kemenparekraf agar bisa membuka ruang kolaborasi, sehingga dapat membuka peluang usaha dan lapangan kerja kepada para seniman.
Satu di antaranya lewat pelaksanaan Tahlil Budaya yang digelar secara hibrid setelah masa PPKM Darurat.
"Kita akan cari satu solusi agar acara ini berlangsung dalam bingkai protokol kesehatan yang ketat dan disiplin. Kita bisa terus berinovasi, beradaptasi dan berkolaborasi," tutupnya bersemangat.
Simak Video "Video RK Bertemu Sandiaga saat Pameran Seni Bahas soal Pariwisata"
[Gambas:Video 20detik]
(wsw/wsw)
Komentar Terbanyak
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Brasil Ancam Seret Kasus Kematian Juliana ke Jalur Hukum