Layanan Kargo Garuda Indonesia Makin Laris, Manfaatkan Potensi Ekspor

Putu Intan - detikTravel
Jumat, 16 Jul 2021 11:58 WIB
Foto: (Syanti/detikcom)
Jakarta -

Garuda Indonesia mendorong layanan kargo untuk lebih aktif di masa pandemi COVID-19. Mereka memanfaatkan potensi ekspor nasional untuk menuai pendapatan.

Maskapai penerbangan nasional Garuda Indonesia terus mengoptimalkan langkah percepatan pemulihan kinerja di tengah kondisi pandemi COVID-19, yang salah satunya turut diselaraskan dengan momentum pertumbuhan sektor ekspor nasional melalui langkah maksimalisasi pangsa pasar angkutan logistik.

Dalam rilis yang diterima detikcom, Jumat (16/7/2021) hal ini sejalan dengan proyeksi pertumbuhan sektor ekspor nasional yang diperkirakan akan terus meningkat, menyusul laporan Badan Pusat Statistik yang mencatatkan konsistensi peningkatan trafik ekspor Indonesia pada bulan Juni 2021 lalu dengan keberhasilan angka pertumbuhan hingga 54,46% dibandingkan periode yang sama pada tahun lalu.

Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra mengungkapkan, "sejalan dengan berbagai langkah upaya perbaikan kinerja usaha yang terus kami lakukan secara berkelanjutan, tren pertumbuhan sektor ekspor nasional menjadi momentum penting bagi upaya optimalisasi lini bisnis penunjang yang dijalankan Perusahaan di tengah tekanan kinerja usaha imbas pandemi COVID-19, terutama melalui bisnis kargo dan charter".

Secara konsisten, perusahaan berhasil mencatatkan pertumbuhan angkutan kargo yang semakin menjanjikan. Hingga bulan Mei 2021 lalu, Garuda Indonesia Group berhasil membukukan pertumbuhan angkutan kargo hingga 35%-dibandingkan periode yang sama pada tahun 2020 lalu.

Konsistensi tersebut sejalan dengan kinerja bisnis kargo pada akhir tahun 2020 lalu dimana perusahaan berhasil mencatatkan angkutan trafik kargo udara yang menyentuh level 99 persen dari performa angkutan kargo pada periode sebelum pandemi.

Dengan tren pertumbuhan positif tersebut, Garuda Indonesia akan terus mengoptimalkan utilisasi armada bagi perluasan jaringan penerbangan kargo guna menunjang aktivitas direct call komoditas ekspor unggulan dan UMKM dari berbagai wilayah Indonesia, salah satunya melalui pengoperasian 2 (dua) armada passenger freighter yang kini melayani sejumlah penerbangan kargo domestik maupun internasional.

Tidak dapat dipungkiri, situasi pandemi mendorong terjadinya shifting behaviour pada tren bisnis industri penerbangan. Kini lini bisnis kargo menjadi salah satu tumpuan utama pendapatan usaha Garuda Indonesia.

Ini menjadi solusi di tengah penurunan trafik angkutan penumpang yang terjadi imbas kondisi pandemi yang berlangsung sejak tahun lalu, yang tentunya berpengaruh signifikan terhadap perfoma kinerja finansial perusahaan sepanjang tahun 2020.

Melalui penyampaian laporan keuangan tahun buku 2020, Garuda Indonesia mencatatkan pendapatan usaha sebesar USD 1,4 miliar yang ditunjang oleh pendapatan penerbangan berjadwal sebesar US$ 1,2 miliar, pendapatan penerbangan tidak berjadwal USD 77 juta, dan lini pendapatan lainnya sebesar USD 214 juta.

Lebih lanjut, Garuda Indonesia juga mencatatkan penurunan beban operasional penerbangan sebesar 35,13% menjadi USD 1,6 miliar dibandingkan tahun 2019 lalu yang sebesar USD 2,5 miliar.

Hal tersebut turut ditunjang oleh langkah strategis efisiensi biaya, yang salah satunya melalui upaya renegosiasi sewa pesawat maupun efisiensi biaya operasional penunjang lainnya yang saat ini terus dioptimalkan oleh perusahaan. Melalui upaya tersebut, saat ini Garuda Indonesia berhasil melakukan penghematan beban biaya operasional hingga USD 15 juta per bulannya.

Selanjutnya: upaya Garuda Indonesia tetap bertahan di masa pandemi COVID-19



Simak Video "Video: Mengulik Kecanggihan Fitur Find My yang Dipakai Penumpang Garuda Lacak iPhone"

(pin/pin)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork