Nikita Mirzani Sebut Hotel Karantina Tak Lebih Baik dari Penjara, Ini Kata PHRI

Ahmad Masaul Khoiri - detikTravel
Kamis, 22 Jul 2021 17:09 WIB
Nikita Mirzani Foto: Rafida Fauzia/detikcom
Jakarta -

Nikita Mirzani kecewa dengan hotel karantina. Ia diketahui telah melakukan perjalanan dari luar negeri, yakni dari Turki.

Berbagai layanan dii hotel karantina dikeluhkan oleh artis tersebut. Pertama, ia mengaku ada perbedaan harga ketika di bandara dan ketika sampai di hotel, yakni dari Rp 17 juta menjadi Rp 22 juta.

Apa kata Perhimpunan Hotel & Restoran Indonesia (PHRI)?

"Itu harga hotel karantina single dan harga double. Jadi kalau double menyiapkan makanan juga untuk 2 orang, laundry 5 potong per orang per hari juga untuk 2 orang," kata Vivi Herlambang, koordinator hotel repatriasi dari PHRI pada detikTravel, Kamis (22/7/2021).

Selanjutnya, Nikita juga mempermasalahkan pemilihan hotel karantina. Kata dia, ada pemaksaan di sini.

Namun, pihak PHRI membantah hal tersebut. Kata Vivi, tiap WNI yang baru pulang dari luar negeri bebas memilih hotel karantina resmi yang sudah mendapat izin dari pemerintah, total ada 64 tempat.

"Hotel karantina ada 64, boleh pilih sendiri sesuai kemampuan," tegas Vivi.

Selain itu, Nikita juga mempermasalahkan makanan yang tak enak dan nggak bisa memesan online. Terkait hal ini, pihak hotel yang berkoordinasi Satgas Covid-19 memang tidak mengizinkan adanya pemesanan makanan dari luar.

Lalu, Nikita juga mengkritik hotel yang tidak memperbolehkan dirinya keluar kamar. Dalam artikel detikTravel sebelumnya, memang ada peraturan bahwa yang dikarantina tak boleh keluar kamar selama lebih dari seminggu karena sudah dicukupi kebutuhannya di dalam kamar.

Harga kamar hotel karantina di Alila SCBD Jakarta (Foto: Istimewa)

Sebelumnya, Nikita Mirzani mengeluarkan unek-uneknya. Dia tak habis pikir ada hotel-hotel bintang lima yang memanfaatkan bisnis untuk menampung orang-orang yang ingin karantina.

"Indonesia berduka. Tapi beberapa org membuat duka ini menjadi bisnis untuk keuntungan usaha nya masing2. Mudah2 an yah hotel2 mewah yang menampung org2 yang sedang Di karantina tutup selama2 nya. Agar tidak menyusahkan org2 yang tidak mampuu utk karantina di hotel tsb," tulis Nikita Mirzani dalam Instagram Story miliknya.

Dia menuturkan baru tahu hotel bintang lima yang menyediakan jasa untuk karantina tapi memperlakukan orang-orang yang sedang karantina seperti tahanan. Nikita Mirzani membahasakan mereka yang hasil PCR-nya negatif diperlakukan seperti orang yang positif COVID-19.

"Tidak bisa menghirup udara luar. Makanan nya busuk. Udh hotel mahal tapi Di suruh nyuci piring dll sendiri. Lalu kmr hotel pun Panas. Tepat nya pengap," ungkapnya.

"Harga hotel ketika di bandara 17 jt. Lalu smp hotel tiba2 naik jadi 22 jt..," tulis Nikita Mirzani kembali kesal.

Tak peduli pihak mana yang menangani soal hotel karantina. Nikita Mirzani meminta untuk masalah hotel karantina ini juga jadi perhatian pemerintah.

"Gue ga tau yg menangangi urusan karantina ini yang PRO atau KONTRA pemerintah, yang gue tau selama pemerintah bapak @jokowi semua fasilitas bagus, coba Mungkin ini salah 1 yang harus di perhatikan oleh pemerintah skrg. Apakah cara menangani org2 yang Di karantika Sudah bnr atau blm," bebernya.

"Org di kurung seperti di penjara. Makanan tidak enak. Bahkan ada balita yang stress di dalam kamar krn kalian kurung. Dan selama berhari2 spresi handuk tidak diganti berhari2. Yg kalian harus perhatikan itu mental org2 yg di karantina. Itu mah bukan karantina tapi lbh2 dari penjara. Dan kalian perlakukan sama org posititd dan negative COVID seperti penyakit lepra," tegas Nikita Mirzani.



Simak Video "Video Momen Nikita Mirzani Ditegur Hakim di Persidangan"

(msl/ddn)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork