Imbas PPKM: Pelaku Wisata Bantul Terpuruk, Cuma Bisa Makan Daun

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Imbas PPKM: Pelaku Wisata Bantul Terpuruk, Cuma Bisa Makan Daun

Pradito Rida Pertana - detikTravel
Minggu, 25 Jul 2021 15:17 WIB
Hutan Pinus Asri Mangunan Bantul
Hutan Pinus Mangunan. Foto: (Pradikta Kusuma/d'Traveler)
Bantul -

Pemberlakukan PPKM Darurat yang dilanjut PPKM level 4 yang berakhir hari ini. Terkait hal tersebut, pelaku wisata di Kabupaten Bantul meminta adanya kelonggaran aturan dari pemerintah agar bisa mendulang pemasukan di tengah pandemi COVID-19.

Ketua Koperasi Notowono Kalurahan Mangunan, Kapanewon Dlingo, Purwo Harsono mengaku pasrah dengan keputusan pemerintah apakah akan memperpanjang PPKM level 4 atau tidak. Pasalnya objek wisata (obwis) di Dlingo berada di atas lahan milik pemerintah.

"Ya kalau dari kami selaku pengelola objek wisata alam di Dlingo ngikut (keputusan Pemerintah) saja mau diperpanjang atau tidak. Karena lahannya (obwis di bawah pengelolaan Koperasi Notowono) kan milik pemerintah," katanya saat dihubungi wartawan, Minggu (25/7/2021).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kendati demikian, pria yang kerap disapa Ipung ini mengaku sempat ada beberapa petugas kebersihan yang mendatangi kantor koperasi untuk menanyakan apakah PPKM akan diperpanjang. Pasalnya mereka sangat bergantung kepada sektor wisata, apalagi hingga saat ini tidak ada bantuan apapun dari pemerintah.

"Mereka sampai mengeluh tidak bisa makan dan meluapkan emosinya dengan memakan daun (tidak bisa makan, hanya bisa makan daun)," ujarnya.

ADVERTISEMENT

Senada dengan Ipung, salah seorang pelaku wisata di Pantai Samas, Kapanewon Sanden, Kabupaten Bantul Eko Susanto mengaku tidak bisa berbuat apa-apa jika PPKM level 4 di Bantul diperpanjang. Namun, dia meminta kepada pemerintah untuk membuat aturan baru yang berpihak kepada pelaku wisata.

"Selama PPKM Darurat dan PPKM level 4 ini membuat warung makan kami mati, ada yang pesan (makan) saja bayarnya utang dulu," ucapnya.

"Jadi mbok ya ada kelonggaran lah, atau syukur-syukur (pantai) dibuka lagi agar pegiat hobi menerbangkan layang-layang naga bisa datang lagi. Karena itu jadi daya tarik wisata lagi dan bisa menggerakkan ekonomi masyarakat," lanjut Eko.

Dihubungi terpisah, salah seorang pelaku wisata di Pantai Depok, Kapanewon Kretek, Kabupaten Bantul Dardi Nugroho mengatakan, berharap PPKM level 4 ini tidak lagi diperpanjang. Jika pun terpaksanya diperpanjang dia berharap ada kelonggaran agar pelaku wisata bisa mencari nafkah.

"Kalau harapannya ya tetap pariwisata dibuka lagi. Tapi kalau diperpanjang ya harusnya ada kelonggaran lah seperti tetap beroperasi dengan pembatasan yang cukup ketat kami tidak masalah. Karena yang penting kita bisa mencari nafkah lagi," ucapnya.

Pasalnya, selama pelaksanaan PPKM Darurat diperpanjang dengan PPKM level 4 ini usaha rumah makan seafood miliknya mati suri bahkan bisa dikatakan mati total. Mengingat sama sekali tidak ada pengunjung, tamu apalagi rombongan wisatawan yang ke pantai.

"Jadi ya kita hanya andalkan pesanan makanan seafood lewat online dan kita harus mengantarnya ke rumah pemesan. Nah, itu saja belum tentu sehari mendapatkan pesanan," katanya.

"Akhirnya sudah dua kali ini saya tidak nyicil (utang) bank karena memang tidak punya uang sama sekali. Lha gimana lagi, usaha mati dan bank juga tidak memberi dispensasi pembayaran utang," imbuh Dardi.




(pin/pin)

Hide Ads