Rahmat mengatakan rencananya ia menjual lahan obwis ini seharga Rp500.000 per meter. Calon pembeli masih bisa menego nominal tersebut sehingga ada kemungkinan angkanya dapat turun.
"Kalau saat ini saya menawarkan di angka Rp 500.000 per meter, tapi harga masih bisa nego tergantung kesepakatan-kesepakatan di sini karena memang di Gunung Kuniran ini pengelolaannya melibatkan warga setempat. Kalau dari kesepakatan-kesepakatan itu baik untuk ke semuanya, harga masih bisa saya turunkan," ujarnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Rahmat berharap nantinya calon pembeli bisa memanfaatkan lahan Gunung Kuniran untuk dijadikan sebagai tempat wisata, sehingga bisa dikolaborasikan dengan obwis yang ia kelola. Meski begitu ia juga tak akan mempersoalkan jika calon pembeli ingin memanfaatkan lahan ini untuk keperluan pribadi, seperti misalnya membangun rumah.
![]() |
"Harapan saya pembeli bisa mengelola bersama lahan di sini menjadi wisata, walaupun mungkin ada bagian-bagian yang ingin digunakan secara pribadi itu juga bisa. Jadi sebenarnya fleksibel saja, dalam artian pembeli ini nanti ingin beli lalu ingin bangun sendiri juga diperbolehkan. Nanti kan tetap ada rembugan-rembuganya," ucapnya.
Untuk diketahui Gunung Kuniran merupakan salah satu objek wisata di Kulon Progo yang dikelola secara pribadi dengan melibatkan masyarakat. Beroperasi sejak 2018 silam, obwis ini mengusung konsep wisata alam. Di tempat ini pengunjung dapat melihat kemegahan Bandara Internasional Yogyakarta (YIA) dari bukit yang memiliki ketinggian lebih dari 1.000 mdpl.
Saat malam tiba, pengunjung juga bisa menyaksikan gemerlap kota Wates laiknya pemandangan dari Bukit Bintang, Gunung Kidul. Sembari itu dapat menikmati sajian live musik yang biasanya digelar pada saat akhir pekan.
Obwis ini sempat booming pada tahun 2019-2020 sebelum akhirnya redup seiring dengan kemunculan pandemi Corona. Wisatawan yang datang pun tak hanya berasal dari Kulon Progo, melainkan juga daerah lain di wilayah DIY-Jateng.
Simak Video "Mengalami Insiden Terperosok di Air Saat Bermain Offroad di Yogyakarta"
[Gambas:Video 20detik]
(bnl/bnl)
Komentar Terbanyak
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol