Arti dan Makna Buket Bunga untuk Greysia/Apriyani di Olimpiade Tokyo

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Arti dan Makna Buket Bunga untuk Greysia/Apriyani di Olimpiade Tokyo

Femi Diah - detikTravel
Selasa, 03 Agu 2021 16:15 WIB
Pebulutangkis ganda putri Indonesia peraih medali emas Olimpiade Tokyo 2020 Greysia Pollii (kedua kiri) dan Apriyani Rahayu (bawah kedua kanan) berfoto bersama para peraih medali launnya di Musashino Forest Sport Plaza, Tokyo, Jepang, Senin (2/8/2021). Greysia Pollii/Apriyani Rahayu meraih medali emas setelah mengalahkan ganda putri China Chen Qing Chen/Jia Yi Fan 21-19 dan 21-15. ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan/hp.
Peraih medali mednapatkan buket bunga (ANTARA FOTO/SIGID KURNIAWAN)
Tokyo -

Para peraih medali Olimpiade 2020 Tokyo, termasuk Greysia Polii dan Apriyani Rahayu, dikalungi medali emas setelah memenangi laga final ganda putri. Mereka juga mendapatkan buket bunga, yang rupanya memiliki makna mendalam.

Dikutip dari BBC, Selasa (3/8/2021), ada tiga macam buket bunga kecil yang diserahkan kepada peraih medali di Olimpiade 2020. Yakni, berwarna kuning, hijau, dan biru tua yang diikat dengan pita biru dan disatukan oleh sosok kecil maskot Olimpiade, Miraitowa.

Miraitowa adalah makhluk kartun memiliki ikat kepala kotak-kotak biru dan putih. Namanya merupakan kombinasi dari kata Jepang mirai (masa depan) dan towa (keabadian). Ini dimaksudkan untuk menjadi perayaan masa lalu dan masa depan Jepang.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Untuk Olimpiade dan Paralimpiade 2020 Tokyo, Jepang membuat sekitar 5 ribu buket bunga. Buket itu tidak sembarangan, namun dirancang dan dibuat dengan cermat oleh Dewan Bunga Jepang. Bahkan, pemilihan bunga dilakukan dengan sangat selektif.

Bunga-bunga yang digunakan untuk karangan bunga Olimpiade 2020 Tokyo itu adalah bunga eustoma dan salomon seal dari Fukushima, kemudian bunga matahari dari Miyagi, gentian dari Iwate, dan aspidistras dari Tokyo.

ADVERTISEMENT

Bunga-bunga itu rupanya melambangkan kebangkitan Jepang usai gempa bumi dan tsunami dahsyat pada tahun 2011. Gempa dan tsunami itu menyebabkan sekitar 20 ribu orang tewas atau hilang. Rumah-rumah tersapu sampai membuat seluruh kawasan yang tersapu tsunami kosong.

Nah, macam-macam bunga dalam buket bunga itu sebagian besar ditanam di tiga prefektur yang terkena dampak sangat parah dari bencana itu.

Bunga eustoma berasal dari prefektur Fukushima. Sulu tampaknya mustahil buang itu bisa tumbuh di Fukushima, namun kemudian sebuah badan nirlaba mencoba menanam bunga eustoma sebagai upaya untuk mendorong pemulihan ekonomi warga.

Blooming White Eustoma, Lisianthus Flowers in the GardenBunga eustoma atau lisiathus Foto: Getty Images/iStockphoto/MAsummerbreak

"Saya berharap ada kesempatan untuk memperkenalkan kepada dunia seberapa banyak Fukushima telah pulih melalui bunga-bunga," Yukari Shimizu, petani bunga di Fukushima.

Bunga mawar dalam buket bunga itu berasal dari Miyagi. Sata gempa itu, Miyagi terdampak parah dan lebih dari 10.000 orang di prefektur itu tewas atau hilang.

Bunga matahariBunga matahari (Getty Images/iStockphoto/shuichi kadoya)

Penyelenggara Olimpiade mengatakan bahwa setelah bencana, orang tua kembali ke lereng bukit di Miyagi untuk menanam bunga matahari untuk mengenang anak-anak mereka yang meninggal.

"Setiap tahun bukit itu ditumbuhi bunga matahari," kata penyelenggara.

"Bunga matahari, atau himawari dalam bahasa Jepang, dari Miyagi mencerminkan kenangan orang-orang yang terkena dampak bencana," dia menambahkan.

Gentian, Gentiana acaulis, the silicate gentian comes from the mountains of Central Europe. It is a deep blue flowering perennial that should not be missing in any garden.Bunga gentiana Foto: Getty Images/iStockphoto/emer1940

Miyagi terkenal dengan bunga mawarnya, dan bunga matahari adalah spesialisasi baru untuk daerah tersebut. Petani bunga perlu mengembangkan keahlian dan teknologi untuk menghasilkan bunga matahari kecil yang pas dijadikan buket bunga kecil.

Kemudian bunga gentiana yang berasal dari Iwate di sebelah utara Miyagi. Iwate adalah daerah pesisir yang juga dihantam ombak raksasa.

Prefektur ini menghasilkan mayoritas gentiana Jepang, bunga kecil berwarna biru cerah. Tidak seperti Miyagi dan Fukushima, yang menangani pertumbuhan spesies bunga baru, Iwate telah menjadi habitat gentiana setidaknya sejak tahun 1960-an.




(fem/ddn)

Hide Ads