Para peraih medali Olimpiade 2020 Tokyo, termasuk Greysia Polii dan Apriyani Rahayu, dikalungi medali emas setelah memenangi laga final ganda putri. Mereka juga mendapatkan buket bunga, yang rupanya memiliki makna mendalam.
Dikutip dari BBC, Selasa (3/8/2021), ada tiga macam buket bunga kecil yang diserahkan kepada peraih medali di Olimpiade 2020. Yakni, berwarna kuning, hijau, dan biru tua yang diikat dengan pita biru dan disatukan oleh sosok kecil maskot Olimpiade, Miraitowa.
Miraitowa adalah makhluk kartun memiliki ikat kepala kotak-kotak biru dan putih. Namanya merupakan kombinasi dari kata Jepang mirai (masa depan) dan towa (keabadian). Ini dimaksudkan untuk menjadi perayaan masa lalu dan masa depan Jepang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Untuk Olimpiade dan Paralimpiade 2020 Tokyo, Jepang membuat sekitar 5 ribu buket bunga. Buket itu tidak sembarangan, namun dirancang dan dibuat dengan cermat oleh Dewan Bunga Jepang. Bahkan, pemilihan bunga dilakukan dengan sangat selektif.
Bunga-bunga yang digunakan untuk karangan bunga Olimpiade 2020 Tokyo itu adalah bunga eustoma dan salomon seal dari Fukushima, kemudian bunga matahari dari Miyagi, gentian dari Iwate, dan aspidistras dari Tokyo.
Bunga-bunga itu rupanya melambangkan kebangkitan Jepang usai gempa bumi dan tsunami dahsyat pada tahun 2011. Gempa dan tsunami itu menyebabkan sekitar 20 ribu orang tewas atau hilang. Rumah-rumah tersapu sampai membuat seluruh kawasan yang tersapu tsunami kosong.
Nah, macam-macam bunga dalam buket bunga itu sebagian besar ditanam di tiga prefektur yang terkena dampak sangat parah dari bencana itu.
Bunga eustoma berasal dari prefektur Fukushima. Sulu tampaknya mustahil buang itu bisa tumbuh di Fukushima, namun kemudian sebuah badan nirlaba mencoba menanam bunga eustoma sebagai upaya untuk mendorong pemulihan ekonomi warga.
![]() |
"Saya berharap ada kesempatan untuk memperkenalkan kepada dunia seberapa banyak Fukushima telah pulih melalui bunga-bunga," Yukari Shimizu, petani bunga di Fukushima.
Bunga mawar dalam buket bunga itu berasal dari Miyagi. Sata gempa itu, Miyagi terdampak parah dan lebih dari 10.000 orang di prefektur itu tewas atau hilang.
![]() |
Penyelenggara Olimpiade mengatakan bahwa setelah bencana, orang tua kembali ke lereng bukit di Miyagi untuk menanam bunga matahari untuk mengenang anak-anak mereka yang meninggal.
"Setiap tahun bukit itu ditumbuhi bunga matahari," kata penyelenggara.
"Bunga matahari, atau himawari dalam bahasa Jepang, dari Miyagi mencerminkan kenangan orang-orang yang terkena dampak bencana," dia menambahkan.
![]() |
Miyagi terkenal dengan bunga mawarnya, dan bunga matahari adalah spesialisasi baru untuk daerah tersebut. Petani bunga perlu mengembangkan keahlian dan teknologi untuk menghasilkan bunga matahari kecil yang pas dijadikan buket bunga kecil.
Kemudian bunga gentiana yang berasal dari Iwate di sebelah utara Miyagi. Iwate adalah daerah pesisir yang juga dihantam ombak raksasa.
Prefektur ini menghasilkan mayoritas gentiana Jepang, bunga kecil berwarna biru cerah. Tidak seperti Miyagi dan Fukushima, yang menangani pertumbuhan spesies bunga baru, Iwate telah menjadi habitat gentiana setidaknya sejak tahun 1960-an.
(fem/ddn)
Komentar Terbanyak
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol