Sandiaga Pastikan Pengembangan Labuan Bajo Sesuai Prinsip Wisata Berkelanjutan

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Sandiaga Pastikan Pengembangan Labuan Bajo Sesuai Prinsip Wisata Berkelanjutan

Wahyu Setyo Widodo - detikTravel
Jumat, 06 Agu 2021 10:40 WIB
Inspeksi persiapan destinasi super prioritas (DSP, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Republik Indonesia, Sandiaga Salahuddin Uno mengunjungi Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur (NTT) pada Kamis (7/1/2021).
Foto: Menparekraf Sandiaga UNo (dok. Istimewa)
Jakarta -

Menparekraf Sandiaga Uno memastikan akan mengedepankan prinsip-prinsip pariwisata berkelanjutan dalam pengembangan Destinasi Super Prioritas (DSP) Labuan Bajo.

Dalam pernyataannya, Sandiaga mengatakan, pengembangan pariwisata yang berkualitas dan berkelanjutan adalah pengembangan pariwisata yang memperhatikan dengan seksama dampak terhadap lingkungan, sosial, budaya, makhluk hidup, dan ekonomi untuk masa kini dan masa depan, baik bagi masyarakat lokal maupun wisatawan, sehingga dapat menggerakkan ekonomi dan membuka lapangan kerja.

"Dalam penerapannya, pariwisata berkelanjutan memiliki prinsip untuk memberdayakan masyarakat melalui kebudayaan dan kearifan lokal yang ada. Sejalan dengan itu melestarikan alam dan meningkatkan kesejahteraan, serta ditambah aspek pengelolaan secara profesional. Tidak semata-mata memperhitungkan dampak ekonomi, tapi juga dampak yang akan terjadi terhadap lingkungan dan sosial budaya masyarakatnya" kata Sandiaga Uno, Jumat (6/8/2021).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Oleh karena itu, dalam pengembangan pariwisata di Labuan Bajo, khususnya di zona pemanfaatan yang ada di Taman Nasional Komodo harus memperhatikan hal-hal yang menyangkut aspek lingkungan, budaya, dan kearifan lokal, sehingga konsep wisata premium yang disiapkan pemerintah di Labuan Bajo, benar-benar terwujud.

Konsep premium yang dimaksud mengacu pada layanan yang berkualitas dan kental dengan keunikan alam, sosial, budaya, masyarakat, dan makhluk hidup di dalamnya, sehingga memberikan pengalaman berharga bagi wisatawan, dengan tetap memperhatikan lingkungan hidup.

ADVERTISEMENT

Menparekraf menjelaskan, pihaknya terus berkoordinasi dengan kementerian/lembaga serta pihak-pihak terkait untuk memastikan penataan sarana dan prasarana di zona pemanfaatan TN Komodo tidak menimbulkan atau mengakibatkan dampak negatif terhadap Outstanding Universal Value (OUV).

Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) sebelumnya telah memastikan bahwa pembangunan Resort Loh Buaya di PulauRinca TN Komodo tidak menimbulkan dampak negatif terhadap OUV situs warisan alam dunia TN Komodo. Kesimpulan tersebut didasarkan hasil kajian penyempurnaan Environmental Impact Assessment (EIA) yang dilakukan bersama lintas kementerian/lembaga serta pakar lainnya yang terus disesuaikan dengan kaidah-kaidahIUCN.

Menparekraf Sandiaga menjelaskan, Kemenparekraf juga tengah menyusun Integrated Tourism Master Plan (ITMP) Labuan Bajo bersama K/L terkait sebagai salah satu upaya untuk memproyeksi ke depan dan menyusun skenario pengembangan sekitar kawasan dalam ITMP ini.

"Cakupan ITMP akan meliputi analisis demand and supply terhadap pengembangan wilayah. Jadi yang kita susun dalam ITMP adalah proyeksi jumlah wisatawan yang disesuaikan dengan carrying capacity, alur perjalanan dan strategi pengembangan yang terintegrasi. Sehingga para turis diharapkan lebih lama tinggal di Indonesia," katanya.

ITMP didesain dengan teliti dan baik serta perlu mempertimbangkan potensi market yang ada, baik market domestik, internasional, terutama tren pariwisata ke depan pasca pandemi COVID-19. Pembangunan yang baik adalah pembangunan yang bisa mencocokkan keunikan yang dimiliki dan disesuaikan dengan kalkulasi potensi market yang tepat.

"Kita harus bisa mencocokkan antara supply and demand dan perlu ada target yang jelas, target yang terukur, breakdown pekerjaan, timeline yang jelas, dalam pembentukan ITMP tersebut," tutup Sandiaga Uno.




(wsw/wsw)

Hide Ads