Pariwisata jadi salah satu sektor paling terdampak akibat pandemi COVID-19. PHRI Jawa Barat pun mengungkapkan dampak buruk pandemi hingga PPKM ke hotel-resto.
Beragam upaya dilakukan Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Jawa Barat untuk mencegah banyaknya pengusaha gulung tikar.
"Bencana pandemi COVID-19 sampai dengan saat ini belum memberi tanda-tanda kapan berakhir. Ini menyebabkan terkaparnya pengusaha sebagai akibat dari daya tahan pengusaha yang telah melakukan pengencangan ikat pinggang secara maksimal bahkan sampai dengan penutupan usaha," ucap Ketua PHRI Jawa Barat Herman Muchtar, Jumat (6/8/2021).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Herman mengatakan tak sedikit usaha-usaha sektor hotel hingga restoran yang harus tutup karena tak sanggup melawan kondisi ini. Herman juga mengatakan pihaknya sudah melakukan berbagai upaya untuk mencegah bertambahnya lagi sektor usaha perhotelan dan restoran yang tutup.
"PHRI telah memberikan masukan secara tertulis maupun lisan kepada Pemerintah tingkat Pusat, Provinsi, dan tembusan kepada Walikota/Bupati se-Jawa Barat dan Instansi terkait perihal kondisi pengusaha saat ini dan tantangan yang akan dihadapi di masa yang akan datang," kata dia.
Akan tetapi, dia menyebut kolaborasi ini belum maksimal. Sehingga, kata dia, terjadi persoalan di lapangan yang cukup signifikan.
Beberapa dampak di antaranya seperti pemasangan bendera putih di Garut, rencana pemasangan bendera putih di Kota Bandung serta rencana pemasangan bendera kuning di Kabupaten Sumedang dan Kabupaten Bandung serta aspirasi PHRI di kota-Kabupaten se-Jawa Barat.
Baca juga: Jawa Barat Menyerah, Aset Hotel pun Dijual |
Terakhir, dampak yang terjadi adanya aksi melukai diri sendiri yang dilakukan oleh pimpinan Asosiasi Kafe dan Restoran (AKAR) Jawa Barat GB di Kota Bandung. AKAR sendiri merupakan organisasi di bawah naungan PHRI.
"Kami menyadari di masa pandemic saat ini memberikan dampak yang sangat dirasakan oleh semua pihak baik secara Kesehatan maupun Ekonomi dan harapan kita semua untuk mendapatkan solusi agar dapat bertahan untuk melewati masa krisis ini," kata Herman.
(wsw/wsw)
Komentar Terbanyak
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol
Tragedi Juliana di Rinjani, Pakar Brasil Soroti Lambatnya Proses Penyelamatan