Cagar Alam Maasai Mara menjadi salah satu wisata safari populer dunia. Sayangnya, ada saja turis nakal yang masuk ke sana.
Dilansir dari All Africa, kejadian ini terekam dari video seorang turis yang bersafari di Maasai Mara. Safari kebanggaan Kenya ini memang memiliki satwa liar dan alam yang memukau.
Yang bikin panik adalah video dari turis tersebut. Dalam video tersebut terlihat bahwa pria ini sedang berada di dalam kendaraan milik Kamp Tented Oltepesi Mara, sebuah agen tur kemah di sana.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pria ini tertarik dengan seekor anak macan tutul yang berada di dekat kendaraan. Melihat kesempatan ini, pria tersebut langsung membuka pintu dan memotret sang anak macan tutul.
Tak sampai di sana, pria ini juga mengajak main si anak macan tutul. Anak macan tutul ini terlihat antusias. Malahan mulai menggunakan cakarnya untuk menerkam sepatu pria ini.
Baca juga: Bikin Panik! Singa Masuk Kota Pas Jam Sibuk |
Padahal, sang ibu macan tutul terlihat ada di dekat sana. Ini sungguh membahayakan keselamatan turis, pengemudi dan pemandu yang ada di sana.
"Manajemen Maasai Mara ingin mengungkapkan ketidaksenangannya sehubungan dengan perilaku dan cara perilaku perusahaan Anda dalam cagar alam," ujar Kepala Administrator Taman Maasai Mara Christine Koshal kepada agen tur Oltepesi.
Aksi ini bertentangan dengan peraturan taman dan konservasi satwa liar etika secara keseluruhan. Sehingga diputuskanlah tindakan pendisiplinan, turis dan agen tur ini dilarang masuk ke Maasai Mara.
"Manajemen telah memutuskan untuk menangguhkan Anda, klien, dan kendaraan yang bersangkutan tanpa batas waktu. Saya mengarahkan penjaga di setiap titik masuk untuk memastikan arahan ini ditegakkan dan segera berlaku," Koshal menambahkan.
Pemberitahuan ini ditembuskan kepada sejumlah pihak terkait, termasuk Asosiasi Operator Tur Kenya, Asosiasi Pemandi Mara, dan Layanan Parkir Bandara Kenya (Kaps). Kaps merupakan agen tiket Maasai Mara.
Anggota masyarakat menuntut agar video tersebut ditarik dari media sosial. Kemudian para pelaku seperti pengemudi, pemandu, dan turis dilarang masuk ke taman.
"Benar-benar berbahaya dan sepele. Mengapa beberapa pemandu lokal mengambil risiko sebesar ini hanya untuk menyenangkan klien bernilai tinggi," kata salah satu agen.
Menurut aturan dan peraturan taman, aktivitas manusia mengganggu perilaku alami hewan. Untuk melihat seekor binatang berperilaku secara alami, turis harus menjaga jarak.
Jaraknya pun harus lebih dari 25 meter. Jarak yang kurang dari 25 meter merupakan pelecehan terhadap hewan dan merupakan pelanggaran aturan taman dan mengakibatkan denda.
"Untuk mendapatkan pemandangan yang lebih baik, gunakan teropong Anda. Jangan pernah membuat pemandu Anda berisiko didenda atau bahkan dilarang masuk taman dengan memintanya mengemudi terlalu dekat dengan binatang," kata salah satu peraturan.
Manajemen juga mengatakan bahwa tidak lebih dari lima kendaraan yang diizinkan untuk melihat satwa liar. Tidak ada kendaraan wisata diperbolehkan di dekat sarang cheetah dan mereka semua harus menjaga jarak minimal 30 meter.
(bnl/fem)
Komentar Terbanyak
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Viral Keluhan Traveler soal Parkir Jakarta Fair 2025: Chaos!