Gempa dahsyat dengan skala magnitudo 7,2 mengguncang Haiti pada Sabtu (14/8/2021) waktu setempat. Gempa ini menewaskan ribuan orang dan membuat ribuan orang terluka.
Gempa ini muncul 11 tahun sejak gempa besar melanda Haiti pada 2010. Kala itu ribuan orang meninggal dan sekitar 100 ribu bangunan hancur.
Dengan dampak yang begitu besar, muncul pertanyaan mengapa Haiti kerap dilanda gempa besar?
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dilansir dari Associated Press, Senin (16/8/2021) gempa yang terjadi di Haiti adalah gempa tektonik. Artinya, gempa ini timbul dari pergerakan lempeng tektonik. Haiti sendiri terletak di dekat persimpangan dua lempeng yakni lempeng Amerika Utara dan Karibia.
Beberapa garis patahan antara lempeng-lempeng ini berpotongan di dekat Pulau Hispaniola yang merupakan wilayah Haiti dan Republik Dominika. Sayangnya, tidak semua garis patahan ini berperilaku sama.
"Hispaniola berada di tempat di mana lempeng-lempeng bertransisi dari bertumbukan bersama menjadi bergeser melewati satu sama lain," kata Rich Briggs, ahli geologi penelitian di Pusat Ilmu Bahaya Geologi Survei Geologi AS.
"Ini seperti batu yang tersangkut di jalur pintu kaca geser. Dia tidak mau bergerak dengan mulus karena ada begitu banyak kekuatan berbeda di dalamnya," sambungnya.
Lalu apa penyebab spesifik terjadinya gempa saat ini?
Gempa kali ini berpusat di sepanjang zona patahan Enriquillo-Plantain Garden, yang melintasi Semenanjung Tiburon barat daya Haiti. Ini adalah zona patahan yang sama dengan gempa dahsyat pada 2010 dan kemungkinan juga menjadi penyebab gempa Haiti 1751 dan 1860.
Gempa bumi ini terjadi karena lempeng tektonik perlahan bergerak satu sama lain hingga menciptakan gesekan. "Gesekan itu menumpuk dan menumpuk dan tersimpan ketegangan untuk mengatasi gesekan itu. Saat itu patahan bergerak tiba-tiba. Itulah yang dimaksud dengan gempa bumi," kata penasihat senior untuk bahaya gempa dan geologi USGS, Gavin Hayes.
Selanjutnya mengapa gempa Haiti berdampak besar?
Pergerakan lempeng tektonik bukan satu-satunya penyebab timbulnya dampak besar dari gempa Haiti. Ini adalah kombinasi dari faktor-faktor yang mencakup area aktif secara seismik, kepadatan penduduk yang tinggi yakni 11 juta orang, dan bangunan yang dirancang tahan badai tapi tidak tahan gempa.
Bangunan-bangunan di Haiti dirancang menggunakan beton dan blok cinder untuk menghalau angin kencang tetapi rentan rusak dan runtuh saat tanah berguncang. Selain itu, praktik pembangunan yang buruk juga turut berperan.
Para pengamat menyarankan agar pemerintah memperbanyak bangunan tahan gempa karena wilayah Haiti rawan akan bencana gempa bumi. Ahli geologi mengatakan, kemungkinan gempa serupa akan kembali terjadi di bagian patahan lempengan berikutnya.
"Itu adalah bahaya signifikan di tempat-tempat yang tidak memiliki praktik konstruksi untuk menahan goncangan," ujar Hayes.
Sementara itu profesor antropologi, studi nirlaba, dan LSM di Northern Illionis University, Mark Schuller mengatakan bahwa minimnya bangunan anti gempa di Haiti bukan karena negara itu tak mampu secara intelektual.
"Ada pengetahuan teknis di Haiti. Ada arsitek terlatih. Ada perencana kota. Bukan itu masalahnya. Masalahnya adalah kurangnya dana untuk koordinasi dan kurangnya kemauan politik dari donor ke organisasi pemberi bantuan," paparnya.
Simak Video "Video: Pesawat Penumpang Ini Ditembaki Gangster saat Coba Mendarat di Haiti"
[Gambas:Video 20detik]
(pin/ddn)
Komentar Terbanyak
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Brasil Ancam Seret Kasus Kematian Juliana ke Jalur Hukum