PPKM Bikin Okupansi Jeblok, Hotel Puncak Jor-joran Kasih Diskon

Johanes Randy Prakoso - detikTravel
Selasa, 17 Agu 2021 06:12 WIB
Foto: Okupansi hotel di Puncak jeblok (Johanes Randy/detikTravel)
Bogor -

PPKM yang terus diperpanjang semakin membuat okupansi di sejumlah hotel kawasan Puncak lesu. Diskon harga besar-besaran pun jadi solusi andalan.

Populer sebagai tempat wisata di akhir pekan, kawasan Puncak di Bogor juga ramai hotel yang jadi persinggahan. Hanya semenjak PPKM, jumlah wisatawan yang pergi menginap juga berkurang.

Sejatinya saat ini kawasan Bogor dan sekitarnya telah turun dari zona merah menjadi oranye, dimana hotel dan resto sudah diperbolehkan buka. Namun, belum untuk wisata.

Nyatanya, hal itu sedikit banyak berpengaruh pada tingkat hunian hotel di kawasan Puncak. Tak banyak lagi wisatawan yang menginap, melainkan pulang pergi.

"Dominasi banyak pulang pergi. Mereka datang pagi, malamnya pulang. Hotel juga belum bisa buka banyak, kapasitasnya masih terbatas," ujar Iptu Dicky Pranata, Kasatlantas Polres Bogor saat ditemui detikcom Minggu (15/8/2021).

Alhasil sejumlah strategi dilakukan oleh pengelola hotel di kawasan Puncak, misalnya dengan tebar harga diskon. Dimana hal itu tampak dari sejumlah banner yang menghiasi sisi kiri dan kanan jalan di kawasan Puncak.

Hotel Puncak kasih diskon Foto: Johanes Randy/detikTravel

Namun, strategi itu diketahui tak banyak berhasil. Terlebih untuk menggaet wisatawan yang ingin berwisata di obwis setempat, karena masih tutup.

Salah satunya adalah Resort Prima Cisarua yang terletak di akses jalan menuju Taman Safari Indonesia dari arah pertigaan. Obwis masih tutup, dan okupansi ikut anjlok.

"Kalau tamu kita biasa yang ingin berwisata di Taman Safari Indonesia, karena kita juga ada kerjasama voucher sama mereka. Cuma kan sekarang tutup," ujar Marcom Resort Prima Cisarua, Dini.

Tutupnya Taman Safari Indonesia sementara waktu sesuai aturan PPKM berimbas pada jumlah okupansi yang minim.

"Selama PPKM ini okupansi cuma 10 sampai 30 persen di weekend. Kalau weekday hampir enggak ada, karena ada penyekatan dan lainnya," kata dia.

Untuk menarik wisatawan, pihak hotel telah menghubungi kembali tamu hingga memberi diskon hingga 40%. Namun, tamu belum teryakinkan untuk datang.

"Jalanan utama ramai, tapi enggak sampai sini. Tamu masih belum berani keluar, padahal sudah dikasih tahu sudah enggak ada penyekatan," dia mencurahkan isi hatinya.

Selanjutnya: Nasib pengelola Taman Safari Indonesia




(wsw/fem)

Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork