Drama Pembakaran Paspor Warga Afghanistan Sebelum Evakuasi oleh AS

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Drama Pembakaran Paspor Warga Afghanistan Sebelum Evakuasi oleh AS

Johanes Randy Prakoso - detikTravel
Rabu, 18 Agu 2021 20:00 WIB
Afghanistan
Peta Afghanistan Foto: Getty Images/KeithBinns
Kabul -

Media sosial tengah ramai akan berita evakuasi warga Afghanistan usai diambil alih oleh Taliban. Ada juga drama pembakaran paspor.

Dikutip detikTravel dari CNN, Rabu (18/8/2021), personel AS diketahui membakar paspor sejumlah warga Afghanistan saat melakukan evakuasi di Kedubes mereka di Kabul.

Sejatinya, paspor merupakan sebuah identitas penting yang sangat berharga ketika bepergian. Terlebih di tengah kondisi krisis seperti Afghanistan kini.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Namun, masih belum jelas perihal alasan dari pembakaran paspor itu. Ada juga asumsi, bahwa hal itu dilakukan untuk menghilangkan jejak agar tak jauh ke tangan Taliban yang bisa saja menargetkan warga Afghanistan yang berafiliasi dengan Negeri Paman Sam.

Hal itu mungkin saja disahkan oleh Pemerintah AS, tapi tidak dengan nasib warga Afghanistan yang paspornya ikut dibakar. Tentu mereka tidak bisa melintasi perbatasan tanpa paspor, terlebih layanan juga dihentikan kini.

ADVERTISEMENT

"Layanan visa dan paspor di Kedubes telah dibatalkan, dan paspor yang berada di kedutaan telah dihancurkan. Saat ini tak mungkin lagi untuk melayani permintaan visa di Afghanistan," bunyi pesan resminya.

Kabar terakhir, perwakilan AS disebut akan datang untuk memastikan identitas dari warga Afghanistan yang paspornya telah dibakar.

"Kami akan mengangkut warga tanpa paspor dan membantunya dengan jalan lain, seperti lewat nomor ponsel mereka. Dalam banyak kasus kami tahu perihal kontak dan nomor ponsel mereka, dan itu jadi cara bagi kami untuk mengidentifikasi mereka. Warga Afghanistan yang tetap memaksa pergi ke bandara tak diperbolehkan tanpa identitas mereka," ujar perwakilan AS terkait, Tom Malinowski.

Terkait pembakaran paspor sejumlah warga Afghanistan, pihak AS juga belum berkomentar lebih lanjut.




(rdy/ddn)

Hide Ads