Bos AirAsia Pamer Tesla, eh Warganet Tagih Refund

Bos AirAsia Tony Fernandes mengunggah foto bersama mobil listrik Tesla Model Y di akun Instagram. Banyak yang memuji, tidak sedikit yang menagih refund pembelian tiket.

Tony Fernandes mengunggah empat foto dirinya bersama mobil Tesla berwarna putih. Dia memberikan keterangan bebas bahan bakar fosil di foto itu.

"Independence day. Going green. No more gasoline. Gone electric. Rented Tesla model Y for two weeks. Love it."

[Gambas:Instagram]

Hingga saat ini, foto itu diberi tanda like hingga 17 ribuan dan 500-an komentar. Di antara komentar itu cukup banyak yang memberikan pujian. Ada pula yang berharap Tesla bisa segera sampai di Malaysia. Selain itu, netizen mempertanyakan apakah Toni tidak bakal kerepotan kalau mengendarai Tesla di negeri jiran nantinya.

"Di mana nanti kamu bakal mengisi daya kalau dibawa ke Malaysia," begitulah pesalah satu pertanyaan yang disampaikan warganet.

"Wow, berapa harga mobil itu. Keren banget," netizen lain menimpali.

Namun, bukan hanya pujian yang diberikan kepada bos AirAsia itu, sejumlah netizen menitipkan pertanyaan dan menagih refund pembelian tiket Air Asia kepada CEO AirAsia tersebut.

Mereka membandingkan harga tinggi mobil listrik Tesla dengan belum cairnya uang tiket dan nasib karyawan. Merujuk situs penjualan Tesla, mobil itu berkisar USD 200 ribu hingga USD 269 ribu atau sekitar Rp 2,8 miliar.

"Kaca spion mobil @tonyfernandes hasil uang saya saat lockdown pertama. Bulan yang lalu saya membeli tiket Airasia, saya tidak bisa terbang...," begitulah salah satu komentar lainnya.

"Memproses refund ASAP adalah lebih penting dalam masa-masa sulit seperti ini. Berhenti main-main dan lebih bertanggungjawablah."

Unggahan Tony Fernandes juga dibagikan oleh warganet lain di Twitter. Ada yang bilang Toni sebaiknya tidak pamer dulu saat pegawai maskapai kesulitan saat ini.

"Seharusnya dia tidak pamer mobil baru dulu sekarang. Banyak sekali staf cuti tanpa bayaran dan pelanggan komplain. Lebih rendah hatilah agar tidak ada yang tersakiti."

"Karyawan dipotong gaji, sedangkan bos tetap bisa senang-senang. Padahal dia adalah ikonnya."