Kepulauan Seribu tengah didorong oleh Kemenparekraf menjadi percontohan wisata selam berbasis CHSE. Lokasinya juga tak jauh dari DKI Jakarta.
Dilihat detikTravel dari siaran persnya, Kamis (9/9/2021), Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Baparekraf) menggelar kegiatan 'Bimbingan Teknis, Monitoring, dan Evaluasi CHSE Wisata Bahari (Wisata Selam)' di Pulau Pramuka, Kepulauan Seribu, DKI Jakarta pada Rabu kemarin.
Kegiatan ini digelar untuk mensosialisasikan, mengedukasi, serta memastikan agar pelaku usaha wisata bahari, khususnya pelaku usaha wisata selam di Kepulauan Seribu mampu menerapkan pedoman Cleanliness, Health, Safety, and Environmental Sustainability (CHSE) dengan baik.
"Jadi dengan kegiatan bimbingan teknis CHSE ini mudah-mudahan kita bisa mendorong Kepulauan Seribu menjadi etalase depan wisata bahari dan wisata selam Indonesia," jelas Direktur Promosi Wisata Minat Khusus Kemenparekraf/Baparekraf Alexander Reyaan.
Hal ini mendapat sambutan baik dari Wakil Bupati Kepulauan Seribu, Fadjar Churniawan. Ia menilai bimbingan CHSE ini sangat diperlukan supaya pelaku usaha wisata Kepulauan Seribu siap menerima kunjungan wisatawan dengan aman jika nanti PPKM sudah dilonggarkan.
"Sebagai destinasi wisata bertaraf nasional dan internasional, Kepulauan Seribu harus memenuhi standar CHSE, ini adalah modal utama bagi industri pariwisata sekarang," jelas Wakil Bupati Kepulauan Seribu, Fadjar Churniawan.
Kegiatan 'Bimbingan Teknis, Monitoring, dan Evaluasi CHSE Wisata Bahari (Wisata Selam)' diikuti oleh sekitar 30 peserta yang terdiri dari perwakilan instansi pemerintah daerah, pelaku usaha wisata selam, serta pelaku usaha terkait wisata bahari di Kep. Seribu.
Selanjutnya: Wisata selam minim penularan COVID-19
(rdy/rdy)