Berwisata dengan kereta kini semakin jadi pilihan. Selain kereta wisata ada kereta istimewa yang hadir dengan kemewahan dan kenyamanan.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Republik Indonesia, Sandiaga Salahuddin Uno kembali melanjutkan perjalanannya menyambangi sejumlah desa wisata terbaik di Nusantara.
Kali ini, dirinya bertandang ke Desa Wisata Gegesik Kulon, Cirebon, Jawa Barat pada Kamis (9/9/2021).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun, berbeda dengan biasanya, Sandiaga Uno melakukan perjalanan dengan menumpang Kereta Istimewa bersama Dirut KAI Wisata, Hendy Helmy, Direktur Keuangan dan Administrasi KAI Wisata, Bambang Wijanarko serta Deputi Bidang Pemasaran Kemenparekraf Nia Niscaya.
Dalam kesempatan tersebut, Sandiaga Uno mengapresiasi kehadiran Kereta Istimewa. Sebab, rangkaian bekas kereta inspeksi yang disulap menjadi kereta mewah itu kini menjadi daya tarik bagi wisatawan.
![]() |
Kehadiran kereta Istimewa itu pun dinilai Sandiaga Uno menjadi bukti inovasi, adaptasi dan kolaborasi dapat membuka peluang usaha dan lapangan kerja.
"Kereta Istimewa ini menerapkan pilar yang kita dorong dalam pengembangan pariwisata ke depan yang berkualitas dan berkelanjutan. Di mana Kereta Istimewa ini menghadirkan inovasi yang dapat menjadi atraksi bagi wisatawan," kata Menparekraf Sandiaga Uno.
Terdiri dari dua gerbong, Kereta Istimewa adalah kereta yang didesain khusus dengan interior modern dan dilengkapi dengan berbagai fasilitas penunjang di dalamnya.
![]() |
Sebelumnya dua rangkaian kereta ini difungsikan sebagai kereta inspeksi dan diubah menjadi kereta komersial dan dijalankan secara khusus sebagai Kereta Luar Biasa (KLB).
Fungsi di setiap rangkaian memiliki berbagai fasilitas terdiri dari ruang masinis (depan dan belakang), ruang utama dengan satu sofa, ruang utama dengan dua tempat duduk menghadap ke depan, meja rapat, delapan tempat duduk di belakang ruang masinis, mini bar/pantry, bagasi, mushola, juga toilet.
Menparekraf Sandiaga pun menyempatkan diri berkeliling gerbong kereta. Bahkan mengikuti sejumlah agenda secara daring dari atas kereta di selama perjalanan.
Sandiaga menjelaskan, berbagai fitur dan layanan yang dihadirkan Kereta Istimewa ini sesuai dengan tren berwisata ke depan. Yakni customize, localize, personalize, dan smaller in size.
Kereta Istimewa hadir dengan format khusus dengan jarak dan waktu tempuh yang tidak jauh. Kereta ini juga memiliki kapasitas terbatas yakni maksimal 40 penumpang. Sehingga membuat perjalanan terasa lebih personal.
"Kereta Istimewa ini juga menerapkan pilar kedua yaitu adaptasi terhadap kondisi pandemi COVID-19 dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat dan disiplin," kata Sandiaga.
Terakhir, kata Sandiaga, adalah pilar kolaborasi. Terlihat dalam perjalanan kali ini yang menjadi bagian kolaborasi antara Kemenparekraf dengan KAI Wisata. Tidak hanya sekadar perjalanan, tapi promosi dan semangat bersama dalam membangkitkan kembali sektor pariwisata dan ekonomi kreatif.
![]() |
"Ini adalah kolaborasi antara dunia usaha dengan pemerintah, baik pusat dan daerah. KAI Wisata bisa menjadi game changer dan mitra strategis kami untuk bersama-sama memulihkan dan mengembangkan pariwisata dan ekonomi kreatif," kata Sandiaga.
"Kita ingin mendorong wisatawan nusantara, karena total ada Rp150 triliun setiap tahunnya yang dikeluarkan wisatawan asal Indonesia di luar negeri. Kita ingin potensi itu difokuskan #DiIndonesiaAja," kata Sandiaga.
(bnl/bnl)
Komentar Terbanyak
Penumpang Hilang HP di Penerbangan Melbourne, Ini Hasil Investigasi Garuda
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol