Dinas Pariwisata (Dispar) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) mengungkapkan pergantian tiga objek wisata (obwis) yang boleh beroperasi di PPKM level 3. Dispar menyebut salah satu alasannya yaitu ada yang belum bersertifikat CHSE.
Kepala Dispar DIY Singgih Raharjo mengungkapkan, bahwa alasan mengganti tiga obwis sebelumnya yakni Taman Pintar, Watu Lumbung dan Candi Ratu Boko dengan Gembira Loka (GL) Zoo, Taman Tebing Breksi dan Pinus Sari karena 2 dari obwis sebelumnya belum mengantongi sertifikat Cleanliness (Kebersihan), Health (Kesehatan), Safety (Keamanan), dan Environment Sustainability (Kelestarian Lingkungan) atau CHSE. Sedangkan untuk Candi Ratu Boko pengelolaannya sama dengan Candi Prambanan.
"Karena dua objek wisata tidak mengantongi sertifikat CHSE dan terus untuk Candi Ratu Boko satu pengelolaan dengan Candi Prambahan, sehingga dialihkan ke Tebing Breksi agar bisa berbagi," katanya saat ditemui wartawan di Grand Puri Water Park, Gabusan, Kalurahan Timbulharjo, Kapanewon Sewon, Kabupaten Bantul, Selasa (14/9/2021).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Nantinya, selama uji coba pembukaan di 3 obwis itu terdapat pembatasan jumlah pengunjung yakni 25 persen dari kapasitas. Selain itu, para wisatawan yang akan berkunjung ke tiga objek wisata tersebut agar melakukan reservasi melalui aplikasi Visiting Jogja.
"Agar nantinya tidak ditolak saat tiba di objek wisata karena ada pembatasan jumlah pengunjung. Dan yang jelas wisatawan juga harus menyiapkan aplikasi PeduliLindungi untuk scan barcode (screening kesehatan) agar bisa masuk objek wisata," ucapnya.
Di sisi lain, pihaknya terus mencoba mengajukan obwis lain untuk bisa melakukan uji coba pembukaan saat PPKM Level 3. Pasalnya masih banyak obwis di DIY yang sudah mengantongi sertifikat CHSE.
"Harapan kita pengajuan objek wisata untuk uji coba pembukaan PPKM level 3 bisa bertambah di DIY," ujarnya.
(elk/elk)
Komentar Terbanyak
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol