Duh, Pak Walkot! Bisa-bisanya Bikin Kerumunan, Paksa Masuk Pantai yang Tutup

Wali Kota Malang Sutiaji bersama rombongan besar memaksa masuk ke pantai Malang selatan. Padahal, tengah diberlakukan PPKM Level 3, yang artinya wisata pantai ditutup.

Rombongan gowes Walkot Sutiaji itu melintasi jalanan Malang pada Minggu (19/9/2021). Warga pun terkejut, sebabnya rombongan itu bukan cuma diisi satu atau dua orang, namun mencapai 50 orang.

Selain bikin kerumunan, mereka memaksa masuk kawasan Pantai Kondang Merak dan Pantai Banyu Meneng. Dua pantai itu berada di Desa Sumberbening, Kecamatan Bantur, Kabupaten Malang.

Sudah begitu, rombongan gowes Walkot Sutiaji diduga tidak memiliki izin. Kegiatan gowes Wali Kota Malang Sutiaji bersama rombongan disebut tak diawali dengan pemberitahuan resmi ataupun berkoordinasi dengan Muspika Bantur dan pengelola wisata pantai.

Rombongan gowes Wali Kota Malang Sutiaji yang maksa masuk kawasan pantai Malang selatan jadi sorotan. Pasalnya kawasan itu masih tutup imbas PPKM Level 3. (Istimewa/Tangkapan Layar)

Ya, saat peristiwa itu terjadi Pemkab Malang sedang dalam masa PPKM Level 3. Sesuai Instruksi Mendagri No 42 Tahun 2021 tentang perpanjangan PPKM Level 3 di Jawa-Bali sampai 20 September 2021 kawasan wisata air ditutup.

"Sebenarnya semua destinasi wisata air masih ditutup. Jika ada klaim telah mendapatkan izin, itu yang kita belum ketahui. Karena selain Balekambang, Ngliyep, dan Regent, wisata pantai di pesisir selatan dikelola oleh masyarakat dan Perhutani," kata Plt Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Pemkab Malang, M Nur Fuad Fauzi, kepada detikcom.

"Pak bupati sudah menerbitkan Surat Keputusan selama penerapan PPKM Level 3. Salah satu isinya, wisata air ditutup dan kegiatan olahraga masih tidak diperbolehkan," kata Fuad.

Sementara itu, menurut Sekda Kota Malang, Erik Setyo Santoso, tidak ada alasan khusus rombongan gowes Walkot Sutiaji itu finis di pantai Malang selatan.

"Kenapa finisnya di sana, jarak antara Kota Malang dan Kondang Merak begitu jauh, kemudian medan-medan di sana cukup menantang. Ini yang pada akhirnya butuh tempat loading sepeda untuk kembali ke Kota Malang. Ini yang kemudian kemarin finisnya ada di sana," kata Erik.

"Tidak direncanakan untuk transit dalam waktu lama. Jadi, transit sementara yang selanjutnya dilakukan persiapan balik ke Kota Malang. Kita hanya 60 menitan, waktu itu," Erik menambahkan.