Nasib Jembatan Kaca Gunung Bromo, Tunggu Pembebasan Lahan Warga

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Nasib Jembatan Kaca Gunung Bromo, Tunggu Pembebasan Lahan Warga

Muhammad Aminudin - detikTravel
Jumat, 24 Sep 2021 22:13 WIB
Pemilik mengantarkan pengunjung berkuda di Gunung Bromo, Probolinggo, Jawa Timur, Minggu (13/6/2021). Para pemilik kuda tersebut menawarkan jasanya kepada wisatawan yang ingin menuju puncak Gunung Bromo menggunakan kuda dengan tarif Rp50 ribu sampai Rp150 ribu. ANTARA FOTO/Umarul Faruq/foc.
Gunung Bromo Foto: ANTARA FOTO/Umarul Faruq
Malang -

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menggagas proyek jembatan kaca di kawasan wisata Gunung Bromo. Namun, hadirnya proyek mercusuar itu masih terkendala pembebasan lahan milik warga.

Kepala Sub Bagian Data Evaluasi Pelaporan dan Humas Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru, Sarif Hidayat mengatakan, bahwa rencana proyek jembatan kaca melintang di atas lembah dimana merupakan wilayah Taman Nasional Bromo Tengger Semeru. Sementara pintu keluar-masuk jembatan, melintasi lahan milik masyarakat.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Setelah kajian di lapangan atau ground cek di lapangan, muncul lokasi yang dimaksud yang ada di Kabupaten Probolinggo. Jembatan tersebut melintas di lembahan yang kebetulan di kawasan taman nasional. Sementara pintu masuknya dan pintu keluar, kalau saya tidak salah itu posisinya di lahan milik masyarakat. Habis kalau lahan milik masyarakat, prosesnya jadi harus dibeli. Kaitannya dengan pembebasan lahan, pembiayaan dari PUPR. Jadi mereka yang melaksanakan. Kemudian kaitannya dengan taman nasional harus ada kerjasama," ujar Sarif kepada detikcom, Jumat (24/9/2021).

Menurut Sarif, rencana pembebasan lahan milik masyarakat masih dalam tahap pembahasan administrasi. Termasuk menentukan pihak yang bertanggung jawab. Apakah nanti taman nasional Bromo Tengger Semeru atau direktorat jenderal.

ADVERTISEMENT

"Sampai saat ini masih dalam proses, tahap pembahasan secara administrasinya. Termasuk nanti siapa yang menandatangani. Apakah nanti taman nasional atau antara dirjen dengan dirjen, tapi informasi terakhir antar dirjen. Jadi antara Dirjen PUPR dengan Dirjen SDA," tuturnya.

Di luar pembahasan administrasi, perencanaan matang juga menyangkut penanggung jawab operasional. Dengan melibatkan unit usaha khusus bersama Pemerintah Kabupaten Probolinggo.

"Kemudian nanti untuk operasionalnya, karena ini kaitannya dengan mendukung pertumbuhan, kaitannya dengan usaha itu dikerjasamakan lagi dengan Pemkab Probolinggo, tapi dengan unit usaha, siapa saja nanti ditunjuk oleh Pemkab Probolinggo, semacam badan usaha, semacam itu," tegasnya.

Selanjutnya Sumber Pembiayaan Jembatan Kaca di Gunung Bromo

Sarif sedikit mengulas soal rencana pembangunan jembatan kaca yang merupakan proyek Kementerian PUPR, termasuk sumber pembiayaan. Langkah ini mengimplementasikan Instruksi Presiden Joko Widodo soal pengembangan Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN), dan Bromo Tengger Semeru menjadi salah satu destinasi yang dipilih.

"Jadi untuk jembatan kaca itu, project sebetulnya PUPR, berada di Kabupaten Probolinggo dan dibiayai oleh Kementerian PUPR. Karena beliau (Pak Menteri PUPR) menerjemahkan instruksi dari Presiden yang kaitannya dengan dukungan terhadap KSPN. TNBTS itu kan termasuk dalam KSPN," pungkasnya.

Halaman 3 dari 2


Simak Video "Video: Kemenpar Masih Berkoordinasi dengan Polisi soal Temuan Ganja di Bromo"
[Gambas:Video 20detik]
(ddn/ddn)

Hide Ads