Raih Predikat Bintang 5 Protokol COVID-19, Ini Sebab Kenapa Garuda Layak

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Raih Predikat Bintang 5 Protokol COVID-19, Ini Sebab Kenapa Garuda Layak

Johanes Randy Prakoso - detikTravel
Sabtu, 25 Sep 2021 09:45 WIB
Garuda Indonesia
Foto: Garuda Indonesia
Jakarta -

Pada Juni lalu, Garuda Indonesia meraih predikat bintang 5 dari Skytrax soal protokol COVID-19. Perwakilan maskapai bicara alasannya.

Garuda Indonesia menjadi maskapai penerbangan pertama di Asia Tenggara sekaligus menjadi satu-satunya maskapai asal Indonesia yang mampu meraih predikat tersebut dari 8 maskapai penerbangan dunia yang sejauh ini berhasil memperoleh "5-Star COVID-19 Airline Safety Rating."

Adapun raihan predikat tersebut didasarkan pada proses audit yang dilaksanakan pada bulan Juni 2021 lalu, mencakup keseluruhan aspek keselamatan penerbangan dan penerapan protokol kesehatan oleh maskapai penerbangan, utamanya dalam memberikan pelayanan terbaik selama masa pandemi COVID-19.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Penilaian dilakukan mulai dari tahapan pre, in hingga post flight, seperti kebersihan pesawat, informasi mengenai COVID-19, penerapan physical distancing, ketersediaan hand sanitizer, penyesuaian meal service dan berbagai aspek penunjang lainnya.

Kisah di balik predikat itu kembali dituturkan oleh Ade R Susardi, Direktur Layanan dan Niaga Garuda Indonesia dalam launching program #JamTerbangGaruda yang disiarkan daring Kamis siang (23/9/2021).

ADVERTISEMENT

"Sebelum masuk lounge Garuda kita harus jaga, kita batasi isinya lounge ini dengan 50% capacity. Pas boarding kita atur sedemikian rupa, antrean dijaga. Masuk ke dalam pesawat dengan kapasitas 70%, ini memang belum full," ujar Ade.

Upaya ketat Garuda Indonesia terkait protokol kesehatan itu juga didukung oleh fitur canggih yang ada di tiap pesawat, seperti HEPA filter yang bisa membunuh kuman dan menyaring sirkulasi udara di dalam kabin pesawat.

"Saat terbang penumpang diminta pakai masker, kecuali harus makan minum. Pas turun jaga lagi prokesnya di proses embarkasinya, per lima baris turun," lanjut Ade.

Tak sampai situ, bagasi penumpang juga dipastikan bersih dari virus sebelum diambil. Semua dipastikan aman daari COVID-19.

"Pas turun nunggu bagasi di desinfektan lagi sebelum dicollect. Itu yang kita jaga," pungkas Ade.

Namun, kini pengalaman itu makin terjaga lewat program "JamTerbangGaruda yang diusung bersama Traveloka. Tak hanya di bandara dan dalam pesawat, prokes bahkan bisa terjaga sejak traveler berangkat dari rumah dan menuju hotel di destinasi tujuan.

"Biasa syarat perjalanana ada covid test PCR antigen lewat traveloka experience kita. Lalu secara solusi transportasi ke bandara ada clean partner, terus partner kita jaga transportasi bandara higienis," jelas Iko Putera, Director of Transport Traveloka.




(rdy/rdy)

Hide Ads