Menurut Jean Helière, perencanaan makanan berkelanjutan mencerminkan keputusan terkait dengan pemilihan makanan dan minuman yang disajikan. Berbagai bahan yang digunakan harus diproduksi, diproses, didistribusi dan dibuang secara etis dengan cara-cara yang berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi lokal dan mata pencaharian yang berkelanjutan.
"Jika sertifikasi yang relevan mungkin tidak tersedia, BHA menyarankan anggotanya untuk mengadopsi praktik perdagangan adil bersama; sebuah sistem perdagangan yang telah diverifikasi pihak ketiga yang memberikan harga lebih baik, kondisi kerja yang lebih baik, keberlanjutan lokal dan ketentuan renumerasi yang adil bagi petani dan pekerja lokal," terangnya.
"Dari sisi lingkungan, fokus diletakkan pada perlindungan keanekaragaman hayati baik tumbuhan dan hewan serta kesejahteraan spesies yang dibudidayakan dan yang liar, produk yang ditanam secara organik yang melestarikan sumber daya alam dan menyediakan manfaat sosial seperti peluang pendidikan dan pengembangan untuk generasi berikutnya," tutur Jean.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jean Helière mengungkapkan, festival ini juga bertujuan untuk mengurangi keluaran sampah hingga mendekati nol. Hal itu dilakukan dengan mendorong hotel melakukan kegiatan pengurangan sampah, seperti pengomposan dan pemisahan sampah untuk memfasilitasi upaya daur ulang.
"Inisiatif ini dimaksudkan untuk menetapkan tolok ukur untuk masa depan yang dapat diterapkan di seluruh area operasional di luar periode festival," terangnya.
Simak Video "Video: PHRI Bali Bicara Akomodasi Ilegal di Balik Turunnya Tingkat Hunian Hotel"
[Gambas:Video 20detik]
(bnl/bnl)
Komentar Terbanyak
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Viral Keluhan Traveler soal Parkir Jakarta Fair 2025: Chaos!