Nama desa Pantai Bahagia yang terletak di Muara Gembong Bekasi memang terdengar sangat indah. Ironisnya, nama itu tak menggambarkan situasi desa tersebut yang masih terus berjuang menghadapi banjir rob dan abrasi.
Tim 20Detik mencoba menyambangi daerah tersebut dan berjumpa dengan beberapa warga lokal. Mereka pun bercerita tentang situasi pelik yang harus mereka hadapi setiap hari karena abrasi dan banjir rob.
Salah satu warga lokal, Khainan, menyebut abrasi dan banjir rob mulai terjadi di tahun 1990-an. "Dari tahun 90-an mulainya kayaknya, kurang lebih tahun 90-95. Parah-parahnya di angka tahun 2000-an terparah itu. Dulu situ enggak, sekarang sudah semua (kena abrasi)," jelas Khainan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Imbas abrasi dan banjir rob pun memberikan dampak tak menyenangkan bagi warga setempat. "Yang kita rasain enggak nyaman, enggak enak tahun 2000-an ke mari. Dulu enggak pernah air laut sampai ke darat, ke rumah kita," ujar salah satu warga desa Pantai Bahagia, Ali.
Warga pun berharap keluh-kesah mereka segera mendapat tindak lanjut dari pemerintah. Tak hanya soal masalah abrasi dan banjir rob, tetapi juga kondisi perekonomian di Pantai Bahagia.
"Harapan saya, kalau bisa pemerintah membantu masyarakat pantai. Biar usahanya lancar, ekonominya bisa rata gitu. Terutama Muara Beting pengin di dam gitu, terus sampai ke sini ke pesisir. Jadi masyarakat usaha itu nggak terganggu sama datangnya ombak," harap Karta Wijaya yang berprofesi sebagai nelayan.
(dis/dis)
Komentar Terbanyak
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Viral Keluhan Traveler soal Parkir Jakarta Fair 2025: Chaos!