Tak cuma Indonesia yang amat bergantung pada batu bara sebagai bahan bakar. India juga mengalami masalah serupa padahal polusi udara kian membahayakan.
India merupakan negara penghasil bahan bakar fosil terbesar ketiga di dunia dan masih sangat bergantung pada batu bara. Ketika negara-negara lain didesak untuk menghentikan ketergantungan itu, seorang pengusaha asal India justru mempertanyakan desakan tersebut.
Dilansir dari BBC, Rabu (29/9/2021) pengusaha muda bernama Shaunak pada 2006 mengatakan bahwa negara Barat sudah terlebih dahulu mencemari lingkungan. Kini ketika negara berkembang mengikuti jejak mereka, Shaunak menganggap bahwa itu tidak adil.
"Mengapa orang India harus diminta untuk mengurangi emisi karbon, ketika Barat telah mencemari planet ini selama beberapa dekade, dan telah menuai manfaatnya?" Shaunak bertanya.
Pengusaha pabrik sepatu di Mumbai itu juga merupakan pengguna batu bara. Pabriknya membuang gas kotor ke udara.
"Saya mengekspor sepatu ini ke Inggris dan Amerika. Ini seperti Barat baru saja mengekspor emisinya ke negara-negara berkembang dan sekarang mengapa kita harus berhenti?" kata dia.
Setelah wawancara pada tahun 2006, banyak hal telah berubah. Termasuk emisi global yang terus meningkat, seiring dengan meningkatnya populasi dan ekonomi India.
Namun negara Barat tetap mendesak India untuk mengurangi emisi karbonnya. Mereka fokus meminta India mengatasi ketergantungannya pada batu bara, bahan bakar paling kotor yang digunakan dalam 70% produksi energi India.
4 juta orang bekerja di tambang batu bara
Menghentikan ketergantungan batu bara jelas tak semudah membalikkan telapak tangan. Selain karena industri yang terlanjur kecanduan, menurut Brookings Institution sebanyak 4 juta orang juga dipekerjakan secara langsung dan tidak langsung di industri batu bara India.
Mayoritas cadangan batu bara ini terletak di timur India, di negara bagian Jharkhand, Chhattisgarh, dan Odisha. Di daerah-daerah ini batu bara menggerakkan perekonomian. Ini menjadi sumber penghidupan bagi beberapa daerah termiskin di India.
"India tidak bisa hidup tanpa batu bara," kata Sudarshan Mohanty, pemimpin serikat pekerja yang mewakili kepentingan pekerja tambang di Odisha.
Mohanty mengatakan perlu ada strategi matang untuk transisi dari batu bara ke sumber energi yang lebih bersih untuk memastikan mereka yang bergantung pada batu bara ini tidak tertinggal.
Mohanty bercerita, sebelum ada tambang batu bara, banyak orang yang merelakan rumahnya untuk dibuka menjadi jalan tambang. Jika batu bara dihapus, orang yang sama akan menghadapi risiko kehilangan lagi.
"Jika kita menghentikan produksi batu bara di bawah tekanan masyarakat dunia, lalu bagaimana kita bisa mempertahankan mata pencaharian kita," tanyanya.
(pin/pin)