Bandara Ngurah Rai Bali Buka Penerbangan Internasional Mulai 14 Oktober

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Bandara Ngurah Rai Bali Buka Penerbangan Internasional Mulai 14 Oktober

Tim detikcom - detikTravel
Senin, 04 Okt 2021 15:48 WIB
Jakarta -

Selain Bandara Internasional Soekarno Hatta dan Sam Ratulangi, Bandara Ngurah Rai juga akan dibuka kembali untuk penerbangan internasional Oktober ini.

Menteri Koordinator bidang Maritim dan Investasi (Menko Marves), Luhut Binsar Pandjaitan mengumumkan Bandara Ngurah Rai, Bali akan kembali membuka penerbangan internasional pertengahan bulan ini. Luhut mengingatkan soal ketentuan-ketentuan dan persyaratan karantina harus diterapkan.

"Bandara Ngurah Rai, Bali akan dibuka untuk internasional pada tanggal 14 Oktober 2021, selama memenuhi ketentuan dan presyaratan mengenai karantina, tes dan kesiapan satgas," kata Luhut dalam konferensi pers daring yang disiarkan lewat Youtube Sekretariat Presiden, Senin (4/10/2021).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Luhut menegaskan siapapun yang tiba di Bandara Ngurah Rai, Bali usai menjalani penerbangan dari luar negeri wajib dikarantina. Lama karantina minimal 8 hari.

Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan telah selesai menjalani pemeriksaan terkait laporannya soal pencemaran nama baik Haris Azhar dan Fatia Maulidiyanti. Luhut diperiksa selama 1 jam atas laporannya tersebut.Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan (Agung Pambudhy/detikTravel)

"Setiap penumpang kedatangan internasional harus punya bukti booking hotel untuk karantina minimal 8 hari," ucap Luhut.

ADVERTISEMENT

Luhut menjelaskan, biaya karantina tersebut dibebankan ke masing-masing individu. "Dengan biaya sendiri," sambungnya.

Luhut menjelaskan, Bandara Ngurah Rai akan membuka penerbangan internasional dari sejumlah negara. Mulai dari Korea Selatan hingga Selandia Baru.

"Negara-negara yang kita buka nanti terdiri dari beberapa negara seperti Korea Selatan, Tiongkok, Jepang, Abu Dhabi, Dubai kemudian juga New Zealand," papar Luhut.

(rdy/rdy)

Hide Ads