Jayapura menjadi jantung pelaksanaan Pekan Olahraga Nasional (PON) XX/2021 Papua. Sejumlah asrama mahasiswa disulap menjadi setara hotel berbintang.
Dalam pidato pembukaan PON, dilaporkan sebanyak 7.039 atlet ikut serta di PON Papua, dengan rincian 4.161 atlet laki-laki dan 2.878 atlet perempuan. Selain itu, 3.585 ofisial cabor dan 2016 ofisial kontingen yang turut menyukseskan PON Papua 2021.
Atlet dan ofisial itu terbagi di empat klaster, Kota Jayapura, Kabupaten Jayapura, Mimika, dan Merauke. Kota Jayapura menampung paling banyak atlet.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dengan jumlah ribuan orang tumplek blek di satu waktu, mulai 2 hingga 15 Oktober, hotel kewalahan untuk menerima tamu. Pengurus Besar (PB) PON pun mempercantik asrama mahasiswa. Di antaranya, Port Numbai, Supiori, Tolikara, Sorong, Alom, dan asrama Sekolah Polisi Negara(SPN), serta barak tentara di Rindam Jayapura.
"Dari arahan Ketua PB (Pengurus Besar) PON, tidak perlu ada pembangunan wisma atlet sebab pertimbangannya mau buat apa setelah PON. Opsinya adalah merenovasi besar-besaran asrama sekolah atau mahasiswa yang ada di Jayapura," kata Maxi Milianus Massang, sub koordinator akomodasi PB PON, dalam perbincangan dengan detikTravel.
![]() |
"Ketua PB PON ingin dari PON ini ada bekasnya dan bisa digunakan terus-menerus," Maxi menambahkan.
Maxi bilang setidaknya ada 2.000 kamar nonhotel yang disediakan oleh PON Papua untuk menjamu atlet, ofisial, dan perwakilan pemerintah daerah. Asrama-asrama itu direnovasi dan ditambah fasilitas laiknya kamar hotel berbintang, hanya saja dengan tempat tidur susun.
Untuk mewujudkan rencana itu, PB PON melelang proyek kepada hotel. Salah satu hotel yang lolos adalah manajemen Horison. Asrama mahasiswa Port Numbay menjadi salah satu asrama yang dirombak habis.
![]() |
"Ini adalah asrama mahasiswa, enggak ada kamar, modelnya los-losan. Kemudian, PB PON memproyeksikan untuk nonhotel accomodation, karena kekurangan fasilitas akomodasi. Hotel yang ada diperkirakan tidak bisa menampung perwakilan daerah saat PON," kata R. Hajari Pamulat, front desk & house keeping manager di asrama Port Numbay Padangbulan, Jayapura, dalam perbincangan dengan detikTravel.
"Dari PB PON asrama ini direnovasi besar-besaran. Fasilitas yang dulunya tidak ada AC menjadi ada AC, kamar, kamar mandi, ada air dingin dan air hangat, tirai baru, dan tambahan daya listrik," kata Hajari.
"Problem utama dalam renovasi itu listrik. Listrik tidak mampu untuk mendukung fasilitas AC dan peralatan elektronik lain, kami pun berkoordinasi dengan PLN. Kemudian suplai air kurang," Hajari membeberkan.
Teguh Aryono, chief engineering asrama Port Numbay, menyebut bahkan daya listrik semula tidak sanggup untuk menghidupkan lima AC. Padahal, untuk menyambut PON, seluruh kamar di asrama itu, yang jumlahnya 14 kamar, harus diisi dengan AC.
![]() |
Selama renovasi dan operasional asrama, Horison merekrut warga lokal. "Agar ada transfer ilmu untuk mengelola fasilitas akomodasi nonhotel," ujar Hajari.
Seperti saat menginap di hotel, atlet dan ofisial mendapatkan amenities seperti saat menginap di hotel. Yakni, handuk, sabun, shampoo, sikat dan pasta gigi, serta sisir mungil.
Komentar Terbanyak
Didemo Pelaku Wisata, Gubernur Dedi: Jelas Sudah Study Tour Itu Piknik
Forum Orang Tua Siswa: Study Tour Ngabisin Duit!
Pendemo: Dedi Mulyadi Tidak Punya Nyali Ketemu Peserta Demo Study Tour