Tambal Hotel untuk PON Papua, Asrama Mahasiswa Di-upgrade Habis-habisan

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Tambal Hotel untuk PON Papua, Asrama Mahasiswa Di-upgrade Habis-habisan

Femi Diah - detikTravel
Selasa, 05 Okt 2021 08:42 WIB
Asrama Port Numbay Jayapura
Asrama Port Numbay disulap laiknya hotel (Femi Diah/detikcom)
Jakarta -

Jayapura menjadi jantung pelaksanaan Pekan Olahraga Nasional (PON) XX/2021 Papua. Sejumlah asrama mahasiswa disulap menjadi setara hotel berbintang.

Dalam pidato pembukaan PON, dilaporkan sebanyak 7.039 atlet ikut serta di PON Papua, dengan rincian 4.161 atlet laki-laki dan 2.878 atlet perempuan. Selain itu, 3.585 ofisial cabor dan 2016 ofisial kontingen yang turut menyukseskan PON Papua 2021.

Atlet dan ofisial itu terbagi di empat klaster, Kota Jayapura, Kabupaten Jayapura, Mimika, dan Merauke. Kota Jayapura menampung paling banyak atlet.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dengan jumlah ribuan orang tumplek blek di satu waktu, mulai 2 hingga 15 Oktober, hotel kewalahan untuk menerima tamu. Pengurus Besar (PB) PON pun mempercantik asrama mahasiswa. Di antaranya, Port Numbai, Supiori, Tolikara, Sorong, Alom, dan asrama Sekolah Polisi Negara(SPN), serta barak tentara di Rindam Jayapura.

"Dari arahan Ketua PB (Pengurus Besar) PON, tidak perlu ada pembangunan wisma atlet sebab pertimbangannya mau buat apa setelah PON. Opsinya adalah merenovasi besar-besaran asrama sekolah atau mahasiswa yang ada di Jayapura," kata Maxi Milianus Massang, sub koordinator akomodasi PB PON, dalam perbincangan dengan detikTravel.

ADVERTISEMENT
Asrama Port Numbay JayapuraKamar di Asrama Port Numbay Jayapura (Femi Diah/detikcom)

"Ketua PB PON ingin dari PON ini ada bekasnya dan bisa digunakan terus-menerus," Maxi menambahkan.

Maxi bilang setidaknya ada 2.000 kamar nonhotel yang disediakan oleh PON Papua untuk menjamu atlet, ofisial, dan perwakilan pemerintah daerah. Asrama-asrama itu direnovasi dan ditambah fasilitas laiknya kamar hotel berbintang, hanya saja dengan tempat tidur susun.

Untuk mewujudkan rencana itu, PB PON melelang proyek kepada hotel. Salah satu hotel yang lolos adalah manajemen Horison. Asrama mahasiswa Port Numbay menjadi salah satu asrama yang dirombak habis.

R. Hajari Pamulat, front desk & house keeping manager (kiri) dan Teguh Aryono, chief engeneering asrama Port Numbay.R. Hajari Pamulat, front desk & house keeping manager (kiri) dan Teguh Aryono, chief engeneering asrama Port Numbay. (Femi Diah/detikcom)

"Ini adalah asrama mahasiswa, enggak ada kamar, modelnya los-losan. Kemudian, PB PON memproyeksikan untuk nonhotel accomodation, karena kekurangan fasilitas akomodasi. Hotel yang ada diperkirakan tidak bisa menampung perwakilan daerah saat PON," kata R. Hajari Pamulat, front desk & house keeping manager di asrama Port Numbay Padangbulan, Jayapura, dalam perbincangan dengan detikTravel.

"Dari PB PON asrama ini direnovasi besar-besaran. Fasilitas yang dulunya tidak ada AC menjadi ada AC, kamar, kamar mandi, ada air dingin dan air hangat, tirai baru, dan tambahan daya listrik," kata Hajari.

"Problem utama dalam renovasi itu listrik. Listrik tidak mampu untuk mendukung fasilitas AC dan peralatan elektronik lain, kami pun berkoordinasi dengan PLN. Kemudian suplai air kurang," Hajari membeberkan.

Teguh Aryono, chief engineering asrama Port Numbay, menyebut bahkan daya listrik semula tidak sanggup untuk menghidupkan lima AC. Padahal, untuk menyambut PON, seluruh kamar di asrama itu, yang jumlahnya 14 kamar, harus diisi dengan AC.

Asrama Port Numbay JayapuraKamar mandi di Asrama Port Numbay Jayapura kini punya air hangat. Foto: Femi Diah/detikcom

Selama renovasi dan operasional asrama, Horison merekrut warga lokal. "Agar ada transfer ilmu untuk mengelola fasilitas akomodasi nonhotel," ujar Hajari.

Seperti saat menginap di hotel, atlet dan ofisial mendapatkan amenities seperti saat menginap di hotel. Yakni, handuk, sabun, shampoo, sikat dan pasta gigi, serta sisir mungil.

Halaman 2 dari 2
(fem/ddn)

Hide Ads