Pemerintah berencana membuka penerbangan internasional di Bandar Udara (Bandara) I Gusti Ngurah Rai Bali mulai 14 Oktober 2021.
Nantinya wisatawan mancanegara (wisman) yang terbang ke Bali bakal memakai penerbangan langsung tanpa transit.
"Sudah diputuskan pada hari yang baik sesuai tanggal kearifan lokal Bali, itu pada tanggal 14 Oktober akan dibuka penerbangan internasional wisatawan mancanegara untuk masuk ke Bali untuk beberapa negara yang resiko COVID-nya rendah dan penerbangan langsung dari negara yang akan membuka dengan Provinsi Bali. Jadi tidak ada transit di Jakarta," kata Gubernur Bali Wayan Koster di rumah jabatannya, Selasa (5/10/2021).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Wisman yang terbang ke Bali juga harus memenuhi berbagai syarat perjalanan, yakni harus sudah divaksin dosis kedua, sudah dites PCR H-3, mengisi aplikasi e-Hac yang juga terintegrasi dengan PeduliLindungi serta mengisi aplikasi milik Bali.
Kemudian sampai di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, wisatawan akan dites PCR lagi dan hasilnya dapat ditunggu dalam waktu satu jam. Tempat menunggu hasil tes PCR ini juga sudah disiapkan.
"Setelah itu kalau negatif akan ditempatkan di hotel sementara. Kita tidak menyebut karantina, tapi hotel sementara untuk penginapan selama delapan hari. Setelah itu kita uji swab kembali, kalau negatif itu sudah boleh beraktifitas ke obyek wisata yang ada di Bali atau mau pindah hotel," terang Koster.
![]() |
Koster menyebut, fasilitas hotel selama delapan hari penginapan sama dan memang biasa dipakai oleh wisman. Hotel-hotel ini sudah memenuhi standar cleanliness health safety and environment sustainabelity (CHSE). Nantinya, wisman bisa tetap tinggal di sana setelah menjalani penginapan selama delapan hari, namun bisa juga keluar dan mencari hotel lainnya.
"Nah kemudian juga protokol kesehatannya kita jaga secara ketat, termasuk juga transportasinya kita siapkan memenuhi CHSE serta petugas-petugas yang akan ditempatkan di semua titik yang berkaitan dengan tatakelola pelaksana wisatawan mancanegara ini sudah kami bahas saat rapat kemarin. Hari ini dibuat buku panduan, SOP sebagai informasi kepada wisatawan," jelas Koster.
Koster menjelaskan, rencana Bali akan mulai membuka pariwisata untuk wisman memang sudah dibahas beberapa kali dengan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves), Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Menteri Perhubungan (Menhub) dan Menteri Kesehatan (Menkes). Koster menyebut saat ini jadi momentum yang tepat untuk membuka pintu wisman.
"Sekarang momentumnya memang sudah memungkinkan untuk dilakukan mulai dibukanya wisatawan mancanegara karena penanganan pandemi di Provinsi Bali sudah semakin membaik dilihat dari beberapa indikator," jelasnya.
Indikator pertama dilihat dari munculnya kasus harian yang sudah terus menurun hingga di angka dua digit. Pada Senin (4/10), penambahan kasus hanya mencapai 52 orang dengan tingkat kesembuhan mencapai 125 orang. Secara kumulatif tingkat kesembuhannya sudah mencapai 95 persen.
Kemudian, kasus COVID-19 yang meninggal kini juga sudah berada di angka satu digit. Koster menyebut, keberhasilan ini atas upaya dan kerja keras semuanya yang ada di Bali, termasuk dukungan dari pemerintah pusat.
"Sekarang yang meninggal sudah 1 digit. Kemarin yang meninggal sudah 3 orang, jadi sudah kecil dan kita berharap akan terus lebih baik situasi ini," harap Koster.
Begitu pula dengan positivity rate kasus COVID-19 di Bali sudah menurun dan kini berada di angka satu. Kemudian tingkat keterisian tempat tidur atau bad occupancy ratio (BOR) juga sudah turun drastis di bawah 20 persen.
"Isolasi terpusat juga sudah menurun drastis jumlahnya karena semua sudah pada sembuh," jelas Koster.
(bnl/bnl)
Komentar Terbanyak
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol