Kini, Arab Saudi Izinkan Wisatawan Piknik ke Pantai Bareng Pacar

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Kini, Arab Saudi Izinkan Wisatawan Piknik ke Pantai Bareng Pacar

Femi Diah - detikTravel
Senin, 18 Okt 2021 06:12 WIB
Beachgoers play at floating blow-up water park, at Pure Beach in King Abdullah Economic City -- about 125 kilometres south of Jeddahs city centre, on the Red Sea, on September 17, 2021. - While tourists have long been able to mingle freely at such parties in and around Jeddah, known as the kingdoms most open-minded city, Saudis were confined to single-sex beaches. But now, four years into a reform drive aimed at improving the countrys image and creating new opportunities for its oil-reliant economy, they are enjoying more freedoms. (Photo by Fayez NURELDINE / AFP)
Wisatawan domestik diizinkan ke pantai bareng pacar di Arab Saudi. (AFP/FAYEZ NURELDINE)
Jeddah -

Arab Saudi semakin melonggarkan aturan buat warganya. Kini, wisatawan lokal diizinkan untuk pelesiran ke pantai bersama pacar.

Bagi Asma, warga Arab Saudi, menghabiskan hari bersama kekasihnya di pantai-pantai di Arab Saudi tidak pernah terpikirkan. Tetapi kini, perempuan 32 tahun tersebut bisa berdansa dengan pasangannya di atas pasir putih di tepi Laut Merah dengan iringan musik dari pengeras suara.

Asma dan kekasihnya hanya perlu membayar tiket masuk Pure Beach dekat Jeddah sebesar 300 riyal Saudi atau setara Rp 1,1 juta per orang. Mereka bukan pasangan satu-satunya. Pria dan wanita bergandengan di pantai yang memiliki tulisan "Arab Saudi" dalam bahasa Inggris jika dilihat dari atas itu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya senang saya sekarang bisa ke pantai terdekat untuk menikmati waktu saya," kata Asma seperti dikutip AFP.

"Ini adalah simbol kebahagiaan, ini adalah impian kami untuk datang ke sini dan menghabiskan akhir pekan yang indah," dia menambahkan.

ADVERTISEMENT
Beachgoers play at floating blow-up water park, at Pure Beach in King Abdullah Economic City -- about 125 kilometres south of Jeddah's city centre, on the Red Sea, on September 17, 2021. - While tourists have long been able to mingle freely at such parties in and around Jeddah, known as the kingdom's most open-minded city, Saudis were confined to single-sex beaches. But now, four years into a reform drive aimed at improving the country's image and creating new opportunities for its oil-reliant economy, they are enjoying more freedoms. (Photo by Fayez NURELDINE / AFP)Pure Beach di King Abdullah Economic City, sekitar 125 kilometer dari Jeddah, membuka pintu buat wisatawan yang ingin mantai bareng pacar. (AFP/FAYEZ NURELDINE)

Selain bisa datang bersama kekasih dan memasang musik dengan pelantang suara, kini turis perempuan juga dibolehkan memakai bikini di kawasan pantai. Beberapa di antaranya bersantai sambil menghisap shisha.

Musik yang diperdengarkan juga bukan cuma musik lokal, tetapi lagu-lagu barat. Mereka berbincang, bercengkerama, berpelukan, bermesraan.

Di banyak negara, praktik ini bukan pemandangan yang aneh, tetapi berbeda untuk Arab Saudi.

Musik dilarang di tempat umum hingga tahun 2017. Perempuan-perempuan memang bisa ke pantai, tetapi areanya dipisahkan dengan para pria. Bahkan, perempuan dilarang mengemudi hingga 2018.

Turis-turis berpasangan itu juga terlihat di luar kawasan Jeddah, yang dikenal sebagai kawasan paling santai di negara itu. Pure Beach berada di King Abdullah Economic City, sekitar 125 kilometer di utara pusat kota Jeddah.

"Saya dibesarkan di sini, dan beberapa tahun yang lalu kami bahkan tidak diizinkan untuk mendengarkan musik, jadi ini seperti surga," kata Hadeel Omar dari Mesir.

Bilal Saudi, kepala acara di King Abdullah Economic City, mengatakan pantai itu menargetkan pengunjung lokal dan turis asing.

"Saya merasa bahwa saya tidak lagi harus bepergian (ke luar negeri) untuk bersenang-senang, karena semuanya ada di sini," kata Dima, seorang pengusaha muda Saudi, sambil bergoyang mengikuti musik.

Petugas di pantai mengatakan mereka tidak tahu apakah pasangan itu sudah menikah atau belum. Baru dua tahun yang lalu pasangan asing yang belum menikah diizinkan untuk berbagi kamar hotel.

Beachgoers play at floating blow-up water park, at Pure Beach in King Abdullah Economic City -- about 125 kilometres south of Jeddah's city centre, on the Red Sea, on September 17, 2021. - While tourists have long been able to mingle freely at such parties in and around Jeddah, known as the kingdom's most open-minded city, Saudis were confined to single-sex beaches. But now, four years into a reform drive aimed at improving the country's image and creating new opportunities for its oil-reliant economy, they are enjoying more freedoms. (Photo by Fayez NURELDINE / AFP)Wisatawan lokal tidak menyangka memiliki kesempatan ke pantai di Arab Saudi bareng kekasih. (AFP/FAYEZ NURELDINE)

Demi 'privasi', seperti yang dikatakan staf, ponsel disita dan disimpan dalam kantong plastik.

"Saya terkejut dengan kebebasan dan keterbukaan di pantai, sesuatu yang cuma dialami di Amerika Serikat," kata pengunjung pantai.

Lebih lanjut Saleh mengatakan hal yang masih kurang adalah larangan koktail. Ya, larangan minum-minuman beralkohol masih berlaku secara nasional.

"Hidup seperti ini normal di Arab Saudi. Sebelumnya, tidak normal," ujar Asma.




(fem/fem)

Hide Ads