PHRI Bali: Rapid Antigen Cepat Ada yang Rp 1,9 Juta, Ladang Bisnis?

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

PHRI Bali: Rapid Antigen Cepat Ada yang Rp 1,9 Juta, Ladang Bisnis?

bonauli - detikTravel
Selasa, 26 Okt 2021 20:06 WIB
JAKARTA, INDONESIA - APRIL 25: Airline and airport staff walk though the nearly empty Soekarno-Hatta International Airport on April 25, 2020 in Jakarta, Indonesia. As Muslims mark the start of Ramadan, Indonesia announced a temporary ban on nearly all travel into and out of the country including by air, boat, train and road to prevent the spread of COVID-19. (Photo by Ed Wray/Getty Images)
Foto: Getty Images/Ed Wray
Denpasar -

Tes PCR menjadi syarat mutlak dalam bepergian. Namun kini muncul lagi kekhawatiran ladang bisnis PCR terkait kebijakan baru.

Hal ini diungkapkan oleh Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Karangasem, Bali, I Wayan Kariasa. Dirinya menyampaikan bahwa pemberlakuan kewajiban tersebut membuat biaya liburan membengkak sehingga banyak wisatawan nusantara yang membatalkan perjalanan ke Bali.

"Ternyata, dulunya dengan rapid antigen sekarang harus dengan PCR swab. Jadi, biayanya hampir lima kali lipat naik dari dari harga antigen. Ini cukup beban buat para wisatawan dan juga mengamputasi kita dalam pergerakan ekonomi kita di Bali," kata Kariasa, saat dihubungi Selasa (26/10) dikutip dari CNNIndonesia.com.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ia juga menyatakan, dengan diberlakukan kewajiban swab PCR untuk ke Bali, banyak wisatawan yang menjadwalkan ulang pemesanan ulang hotelnya.

Kebijakan karantina lima hari dan wajib tes PCR dinilai sangat memberatkan wisatawan yang datang ke Bali. Menurutnya, kalau memang ada wajib tes PCR harganya jangan terlalu mahal sehingga tidak memberatkan wisatawan.

ADVERTISEMENT

"Tadi saya dapat di beberapa grup WhatsApp lain justru harga rapid antigen di Bali yang pengen cepat ada Rp 1,9 juta. Itu sangat gila sekali harganya. Ada informasi seperti itu, jadi ladang bisnis jadinya," ujarnya.

Sebelumnya Presiden Joko Widodo (Jokowi) memerintahkan agar harga tes Polymerase Chain Reaction (PCR) COVID-19 turun menjadi Rp 300 ribu. Kementerian Kesehatan (Kemenkes) kini telah melakukan persiapan dengan menyederhanakan harga reagen.

"Kita sudah melakukan persiapan antara lain melakukan pemodalan untuk menyederhanakan harga reagen yang masuk itu yang paling penting. Karena itu adalah komponen terbesar dari seluruh pembiayaan dalam tes PCR," kata Wakil Menteri Kesehatan (Wamenkes) Dante Saksono Harbuwono pada konferensi pers Paku Integritas di gedung KPK, Selasa (26/10/2021).

Dante mengatakan rekomendasi yang diberikan Jokowi tentu sudah berdasarkan perhitungan. Dia menyebut harga PCR senilai Rp 300 ribu sudah terbilang masuk akal.

"Jadi melakukan penurunan pada harga reagen yang masuk itu menjadi model yang akan segera kami tindak lanjuti sehingga harga tes PCR menjadi di bawah atau menjadi Rp 300 ribu tersebut yang sekarang masih Rp 499 ribu," ujarnya.

Tak hanya untuk masuk Bali saja, tes PCR juga menjadi syarat wajib naik pesawat dan kereta api jarak jauh.

Halaman 2 dari 2


Simak Video "Video: Pesawat Cessna 172 Jatuh di Chartres Prancis, Semua Penumpang Tewas"
[Gambas:Video 20detik]
(bnl/ddn)

Hide Ads