Kasus Canon Usai, Sandiaga Bersimpati dan Luruskan Konsep Wisata Halal

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Round Up

Kasus Canon Usai, Sandiaga Bersimpati dan Luruskan Konsep Wisata Halal

Tim detikcom - detikTravel
Rabu, 27 Okt 2021 14:19 WIB

Bupati Aceh Singkil Dulmursid mengaku keberatan atas tindakan pihak yang memviralkan kasus itu. Dia awalnya bicara soal aturan yang berlaku di kawasan wisata Pulau Banyak. Menurutnya, sudah ada aturan yang melarang memelihara anjing Canon di lokasi itu.

"Kita lihat dulu, dia memviralkan sebuah berita yang ada dasarnya tidak diperbolehkan memelihara anjing, kita lihat. Kalau memang dia mengelola wisata, kita lihat aturannya juga dia mengelola wisata di situ sudah lengkap belum izinnya. Itu akan kita klarifikasi semuanya," kata Dulmusrid kepada wartawan, Selasa (26/10/2021).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dulmusrid meminta semua pihak membaca aturan yang berlaku di Aceh. Dia mengingatkan semua pihak mematuhi aturan yang berlaku di suatu wilayah.

Dia mengaku keberatan soal kasus anjing mati ini diviralkan. Dia mengatakan pemilik resor harus menyampaikan klarifikasi.

ADVERTISEMENT

"Kalau kita diajak jalan mediasi, dia harus klarifikasi dulu, dia yang viralkan, kita merasa keberatan, jadi harus klarifikasi dulu," ujarnya.

Permintaan maaf pemilik anjing Canon

Terbaru, pemilik anjing Canon menyampaikan permintaan maaf lewat sebuah video berdurasi 3 menit. Kasatpol PP dan Wilayatul Hisbah (WH) Aceh Singkil, Ahmad Yani, membenarkan video permintaan maaf dari pengelola resor tersebut.

Video itu dibuat Willi selaku pengelola Kimo Resort, yang terletak di Pulau Panjang, Desa Pulau Baguk, Kecamatan Pulau Banyak, Aceh Singkil. Dia menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat dan berbagai pihak terkait.

"Saya memohon maaf kepada segenap masyarakat Pulau Banyak dan Aceh Singkil pada umumnya, Muspika, Camat, Kapolsek, Danramil, Danposal, kepala mukim, Bapak Bupati Aceh Singkil berserta segenap jajaran dan unsur Muspida atas kegaduhan yang mungkin saat ini terjadi di Pulau Banyak dan Aceh Singkil," kata Willi dalam video tersebut seperti dikutip detikcom.

Willi mengaku tidak mempermasalahkan anjingnya mati saat dilakukan proses penertiban. Dia menyebut pihak yang melakukan protes merupakan di luar tanggung jawabnya.

"Saya pribadi tidak akan mempermasalahkan lagi atas apa yang terjadi karena sejatinya kehidupan dan kematian merupakan sebuah kepastian dari Tuhan Yang Maha Esa, dan kita tidak dapat mengetahui dan menolaknya," jelas Willi.

"Jikapun ada pihak-pihak yang keberatan dan menganggap itu sebuah masalah, bukanlah berdasar dari keinginan ataupun petunjuk saya pribadi, dan saya menyatakan berlepas dari itu semua dan tidak bertanggung jawab," lanjutnya.

Dia mengaku telah meminta adiknya menghapus postingan yang menjadi viral. Menurutnya, postingan tersebut dibuat hanya sebagai curhatan adiknya yang sedih atas kematian Canon dan bukan untuk menjadi viral, apalagi menyebabkan kegaduhan.

"Saya sudah meminta kepada yang bersangkutan untuk menghapus semua postingan yang dapat membuat kegaduhan," akunya.

Willi menjelaskan mendukung program wisata halal di Pulau Banyak. Dia juga mengaku siap bekerja sama menyukseskan program pemerintah.


(rdy/ddn)

Hide Ads