Jaringan internet sangat lelet di tempat wisata tak hanya membuat geram wisatawan. Pemerintah juga bertanya-tanya dengan keadaan demikian.
"Ini menjadi pertanyaan kita di hampir setiap destinasi. Kecuali destinasi yang sudah tercover dengan baik dan itu biasanya di Jawa-Bali," kata Menparekraf Sandiaga Uno di Desa Wisata Ngilngof, Maluku Tenggara, Kamis (28/10/2021).
Lebih lanjut, kata Sandiaga, selain masalah internet, infrastruktur utama juga menjadi masalah utama bila berada di luar Jawa-Bali. Namun, ia sudah berdiskusi dengan pihak terkait untuk memperbaiki keadaan itu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Di luar Jawa-Bali, masalah utama dari infrastruktur jalan, pendukung, adalah masalah infrastruktur jaringan. Kami sudah memiliki kerjasama dengan Kominfo juga penyedia layanan setelah kunjungan ini akan memberi prioritas kepada daerah-daerah wisata agar terhubung dan tercover jaringan internet yang handal," urai Sandiaga.
"Jadi kita melihat sekarang banyak milenial bergantung pada pembelian online untuk pembayaran melalui qris juga qr-code. Saya mengalami sendiri PeduliLindungi saya mengeluarkan keterangan di luar jangkauan," imbuh dia.
Sebetulnya, kata Sandiaga, kejadian ini menjadi PR karena pariwisata itu seharusnya sektor terbaik untuk menekan angka kemiskinan. Karena, pariwisata menciptakan enam kali lipat lebih banyak dari pada investasi di sektor lain.
"Contoh kunjungan kita ke sini kuliner jadi hidup, pendekatan energi baru terbarukannya ada juga, kunjungan festival dan lain sebagainya," terang dia.
"Jadi jaringan ini kita ingin langsung eksekusi dari 50 desa wisata kita sudah memiliki batu loncatan. Janji saya 3-6 bulan akan ada peningkatan dari jaringan infrastruktur yang telah kita kunjungi," jelas Sandiaga lagi.
(sym/sym)
Komentar Terbanyak
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol
Tragedi Juliana di Rinjani, Pakar Brasil Soroti Lambatnya Proses Penyelamatan