Banyak orang punya angan-angan untuk tinggal di Swiss. Negara makmur itu memang menjanjikan kenyamanan tak cuma untuk penduduk asli tetapi juga ekspatriat.
Berdasarkan survei HSBC kepada 20.460 ekspatriat dari 46 negara, Swiss terpilih sebagai negara favorit untuk tinggal dan bekerja. Swiss sendiri sudah terpilih selama tiga tahun berturut-turut.
Berikut 10 negara yang jadi tempat favorit ekspatriat bekerja
1. Swiss
2. Australia
3. Selandia Baru
4. UAE
5. Guernsey
6. Jersey
7. Isle of man
8. Bahrain
9. Singapura
10. Qatar
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Alasan Swiss jadi yang Favorit
Dari hasil survei itu sebanyak 93% responden melaporkan peningkatan kualitas hidup sejak pindah ke Swiss. Selain Swiss mereka juga memilih Australia dan Selandia Baru sebagai tempat yang tepat.
![]() |
Salah seorang ekspatriat asal Inggris bernama Honor Jackson membagikan pendapatnya soal tinggal di Swiss . Wanita berusia 29 tahun itu sedang bekerja sebagai asisten program doktoral di University of Neuchatel. Ia tinggal bersama suami dan anaknya yang berusia 2 tahun.
Dilansir dari CNBC, ia mengatakan bahwa Swiss memiliki pemandangan yang indah dengan banyak gunung yang dapat didaki dan tempat yang bisa dieksplorasi. Selain itu, Jackson juga menyebut betapa bersihnya udara di sana bila dibandingkan di London, Inggris.
![]() |
Dengan lingkungan yang nyaman, memang ada harga tinggi yang harus dibayar. Meskipun biaya hidup tinggi di sana, Swiss sangat fokus pada penjualan produk lokal dan lebih sedikit menggunakan barang impor.
Di samping itu, ekspatriat juga dibayar dengan cukup baik. Jackson sendiri menghasilkan sekitar 70000 Franc Swiss (sekitar Rp 1,09 miliar) selama setahun.
Pada tahun 2020, Swiss mewajibkan upah minimum 23 Franc Swiss (Rp 360 ribu) per jam. Ini merupakan upah tertinggi di dunia.
Hal menyenangkan lainnya ketika tinggal di Swiss adalah warga tidak perlu membayar pajak asuransi nasional. Sementara itu pajak lainnya relatif rendah.
![]() |
Akan tetapi untuk urusan kesehatan, Swiss memang mahal. Penduduk Swiss secara hukum harus membayar asuransi perawatan kesehatan untuk dapat tinggal di negara itu.
Menurut data dari Kantor Statistik Federal Swiss, pada tahun 2019, setiap orang menghabiskan 801 Franc Swiss (Rp 12,5 juta) dalam sebulan untuk perawatan kesehatan. Tapi soal kualitasnya, Jackson mengatakan perawatan di sana luar biasa.
Alasan lain yang membuat Jackson dan banyak ekspatriat betah di Swiss karena negara itu ramah keluarga. Swiss menawarkan kesempatan kepada putranya untuk menjadi bilingual, di mana ia belajar bahasa Prancis dan menggunakan bahasa Inggris di rumah.
(pin/ddn)
Komentar Terbanyak
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Brasil Ancam Seret Kasus Kematian Juliana ke Jalur Hukum
Hutan Amazon Brasil Diserbu Rating Bintang 1 oleh Netizen Indonesia