Anggotanya Push Up di Monumen Holocaust, Kepolisian Berlin Minta Maaf

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Anggotanya Push Up di Monumen Holocaust, Kepolisian Berlin Minta Maaf

Wahyu Setyo Widodo - detikTravel
Jumat, 05 Nov 2021 09:06 WIB
Monumen Holocaust Memorial Berlin Jerman
Foto: Monumen Holocaust Memorial di Jerman (Tobias Schwarz/Reuters)
Berlin -

Kepala Kepolisian Berlin meminta maaf ke publik atas tindakan anak buahnya yang melakukan push up di depan Monumen Holocaust. Dia mengutuk aksi tersebut.

Dari beberapa foto yang dirilis tabloid B.Z Berlin, terlihat sejumlah anggota kepolisian sedang bersandar di salah satu monumen Holocaust, kemudian melakukan push up.

Tabloid tersebut melaporkan, foto-foto tersebut berasal dari potongan video yang diambil oleh anggota kepolisian menggunakan ponsel mereka saat libur akhir pekan di bulan Mei 2021, ketika mereka ditugaskan untuk mengontrol demonstrasi di wilayah tersebut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kepala Kepolisian Berlin, Barbara Slowik langsung meminta maaf di depan publik atas ulah anak buahnya itu. Barbara mengungkapkan akan melakukan investigasi internal terkait insiden tidak patut tersebut.

"Kelakuan kolega kami yang tidak menghormati arti berdirinya monumen tersebut dan itu tentu saja melukai ingatan terhadap mereka yang gugur dari peristiwa itu," kata Barbara, seperti dikutip detikTravel dari AP, Jumat (5/11/2021).

ADVERTISEMENT

GdP Union yang merepresentasikan anggota kepolisian juga mengungkapkan permintaan maaf dan mengutuk keras atas aksi tidak terpuji dari petugas kepolisian.

Mereka juga akan memastikan ada konsekuensi bagi anggota kepolisian yang terlibat.

"Monumen memorial Holocaust bukanlah tempat bermain," tegas GdP Union.

Monumen Holocaust dibangun untuk mengenang jutaan warga Yahudi yang dibantai oleh Nazi selama masa perang. Monumen tersebut terdiri dari 2.7000 blok beton dengan berbagai ukuran yang disusun di dekat Brandenburg Gate.

Monumen Holocaust itu demikian dihormati, sehingga wisatawan yang berkunjung ke sini diharapkan menjaga etika. Jangan berlarian apalagi melompat dari satu balok beton ke balok lainnya di destinasi ini.




(wsw/ddn)

Hide Ads