ARTOTEL Group mengumumkan telah mengakuisisi Dafam Hotel Management, yang mencakup pengelolaan 24 hotel di Indonesia dengan jumlah 2.507 kamar. Melalui akuisisi ini, di akhir tahun 2021, ARTOTEL Group resmi mengelola 50 hotel dengan jumlah inventory sebanyak 5.000 kamar.
Founder & CEO ARTOTEL Group, Erastus Radjimin mengatakan akuisisi ini bertujuan untuk mewujudkan ekosistem perhotelan terpadu di Indonesia. Selain itu, hal ini juga dilakukan guna mendorong industri perhotelan di tengah pandemi.
"Tahun 2021 memang tahun yang penuh tantangan bagi pariwisata, terutama bagi hospitality management seperti kita. Tapi memang pada saat 2021 awal, saya ngobrol Founder Dafam, Pak Billy mau sampai kapan kayak gini, padahal di saat pandemi, selalu ada opportunity yang besar. Cuma caranya bagaimana kita bisa memanfaatkan kesempatan ini supaya bisa menjadi lebih besar dan ke depannya memberikan positive impact ke stakeholder kita, baik ke supplier, investor, dan owner," ujarnya dalam acaranya Press Conference of Business Update 2021 ARTOTEL Group, Selasa (7/12/2021).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Karenanya kami berinisiatif mengakuisisi Dafam Hotel demi mewujudkan impian kami menciptakan ekosistem perhotelan terpadu di Indonesia. Ini (akan) membantu hotel-hotel untuk saling mendukung dan mempertahankan standar layanan berkualitas," lanjutnya.
![]() |
Lebih lanjut, pria yang akrab disapa Eri ini menjelaskan, kerja sama ini juga dilakukan guna memperluas jangkauan pasar ARTOTEL Group. Mengingat beberapa lokasi hotel milik Dafam terletak di lokasi yang tidak dapat dimasuki ARTOTEL Group. Dengan adanya akuisisi ini, kata Eri, nantinya akan terwujud ekosistem perhotelan yang kuat sehingga para wisatawan dapat secara maksimal mendapatkan pengalaman perhotelan berkualitas.
"Yang kita lakukan dengan kolaborasi ini, Dafam kan memang brand-nya Indonesian cultural positioning, di mana Indonesia memiliki kota yang sangat banyak yang bisa masuk dengan Dafam, (namun) mungkin nggak cocok sama ARTOTEL. Jadi, di situ terjadi sinergi. Kita juga mencari brand yang bisa masuk, di tempat-tempat yang kita nggak bisa masuk atau nggak cocok kita masuk," katanya.
"Karena memang dari sisi ARTOTELkita membawa konsep lifestyle brand, di mana ada F&B, bar, rooftop bar, dan multiple activities di dalam hotel itu. Kadang-kadang itu mungkin kurang cocok untuk ditaruh di beberapa kota di Indonesia. Misalnya seperti di Ponorogo, Madiun, Madura, lokasi-lokasi yang memang third or fourth tier city," imbuhnya.
Senada dengan Eri, Chief Executive Officer Dafam Hotel Management, Andhy Irawan mengatakan kerja sama ini terbentuk berdasarkan kesamaan visi guna mendorong bisnis perhotelan di Indonesia. Melalui akuisisi ini, ke depan keduanya akan melakukan kolaborasi di beberapa hotel, khususnya yang terletak di third-tier dan fourth-tier cities di indonesia.
"Nggak ada yang bisa besar kalau tidak berkolaborasi. Kolaborasi adalah kunci untuk kita berkembang. Saat pandemi, saya bertemu Pak Eri, di situ ada visi yang sama ke depan. Pertama, kita (Dafam dan ARTOTEL) sama-sama bangun bisnis hampir 10-11 tahun. Kedua bagaimana kita besar bersama," katanya.
"Kemudian, kita pada akhirnya melihat lebih focusing lagi ke dalam (hotel) third-tier city dan fourth-tier city yang nanti akan kita lakukan kolaborasi. Banyak program-program yang nantinya akan diluncurkan di tahun 2020, tentunya yang akan menguntungkan ke stakeholder dan market. Soal dana yang diinvestasikan, dana itu pasti (digunakan) untuk pengembangan apa yang sudah kita komitmenkan," pungkasnya.
Sebagai informasi, sebelumnya ARTOTEL Group telah mengakuisisi Hotel Kyriad di Indonesia yang mencakup pengelolaan 11 hotel di Indonesia dengan 1.300 kamar. Adapun akuisisi ini terwujud melalui strategi investasi pendanaan Seri B dari Indies Capital Partners dan Benson Capital yang digunakan untuk meningkatkan infrastruktur terkait pelayanan pelanggan dan pengalaman menginap para tamu.
(Content Promotion/ARTOTEL)
Komentar Terbanyak
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol