PPKM Level 3 Batal, Sultan Minta Asosiasi Pariwisata Perketat Prokes

Heri Susanto - detikTravel
Kamis, 09 Des 2021 17:30 WIB
Sultan di Kompleks Kepatihan, Kantor Gubernur DIY, Kemantren Danurejan, Yogyakarta, Kamis (9/12/2021) (Heri Susanto/detikTravel)
Yogyakarta -

Pemerintah resmi membatalkan PPKM Level 3 di momen libur Natal dan Tahun Baru atau Nataru. Sultan Yogyakarta pun tetap meminta semuanya taat prokes.

Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X (Sultan HB X) meminta asosiasi pariwisata bersikap tegas terhadap anggotanya. Asosiasi seperti PHRI, GIPI, dan Asita harus berani memberikan sanksi tegas kepada anggotanya yang melanggar prokes selama libur Natal dan Tahun Baru.

"Mereka (asosiasi) yang bisa memberikan pernyataan wilayah itu (destinasi) untuk buka atau tidak untuk dikunjungi wisatawan. Mereka yang menerapkan dengan ketat itu gitu lho," kata Sultan di Kompleks Kepatihan, Kantor Gubernur DIY, Kemantren Danurejan, Yogyakarta, Kamis (9/12/2021).

Ia mengungkapkan, dengan pembatalan PPKM Level 3 Nataru, otomatis asosiasi yang menjadi ujung tombak penularan virus COVID-19. Sebab, jika sampai prokes longgar dan terjadi penularan, asosiasi pariwisata yang terdampak langsung.

"Itu (pengetatan prokes) harus dilakukan, saya hanya mengatakan begitu OTG (ada kasus corona), tutup gitu aja. Mereka (asosiasi) sendiri yang harus mengontrol dan menindak anggotanya," jelasnya.

Sultan mengingatkan, masyarakat agar meningkatkan kesadaran dengan tetap taat prokes dan mengindari kerumunan. Apalagi dengan batalnya PPKM Level 3 Nataru, Yogyakarta berpotensi akan menjadi tujuan wisata banyak orang.

"Masyarakat justru dengan tidak dilakukannya level 3 itu harapan saya masyarakat ada kesadaran untuk menjaga dirinya ya menghindari kerumunan menghindari apa tempat-tempat yang kira-kira membahayakan kesehatannya ya jangan dilakukan gitu," pungkasnya.

Senada dengan Sultan di Yogyakarta, Pemkab Bantul juga membuka semua tempat wisatanya saat libur Nataru. Hanya di Sleman, wisata dibatasi dengan ketat dan warganya diimbau untuk tidak wisata.



Simak Video "Video: Ide Oleh-oleh dari Yogyakarta yang Anti Mainstream"

(rdy/rdy)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork