Dinas Pariwisata (Dispar) Kabupaten Bantul mencatat kunjungan wisata pekan lalu mengalami peningkatan cukup signifikan dibandingkan pekan sebelumnya. Dispar menilai salah satu faktornya karena belum adanya aturan khusus soal berwisata.
Kepala Seksi (Kasie) Promosi dan Informasi Dispar Bantul Markus Purnomo Adi mengatakan, bahwa jumlah kunjungan wisata pada tanggal 17 Desember hingga 19 Desember 2021 mencapai 35.568 orang. Di mana Pantai Parangtritis masih menjadi destinasi favorit wisatawan yang datang ke Bantul.
"Jadi kalau dikalkulasi minggu ini naik 14,9 persen dibandingkan minggu lalu," katanya saat dihubungi wartawan Senin (20/12/2021).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Markus, peningkatan kunjungan wisata telah terjadi selama dua pekan terakhir ini. Pasalnya merujuk data Dispar pada tanggal 10 Desember 2021 hingga 12 Desember jumlah kunjungan mencapai 34.817 orang dengan rincian pendapatan Asli Daerah (PAD) mencapai Rp 334.337.750.
"Dan kunjungan Minggu lalu meningkat 20,9 persen dibandingkan minggu sebelumnya," ucapnya.
Menyoal penyebab meningkatnya kunjungan wisata di Bantul jelang libur Nataru, Markus menduga karena beberapa faktor. Adapun faktor-faktor itu salah satunya beberapa pelajar sudah selesai Ujian Akhir semester (UAS).
"Mungkin peningkatan ini karena siswa sekolah sudah selesai UAS. Selain itu juga karena minggu ini kan masih belum ada peraturan ketat untuk dolan (berwisata)," ujarnya.
Kabupaten Bantul Tetap Buka Obwis Saat Nataru
Bupati Bantul Abdul Halim Muslih mengatakan, bahwa beberapa hari yang lalu telah mengikuti zoom dengan Presiden RI Joko Widodo (Jokowi). Halim menyebut, dalam zoom tersebut Jokowi menyerukan kepada seluruh kepala daerah untuk mengantisipasi penyebaran COVID-19 varian omicron.
"Tapi Presiden tidak menginstruksikan lockdown atau penurunan level, tetapi harus diwaspadai dan diantisipasi," ucapnya saat ditemui wartawan di Kabupaten Bantul, Senin (20/12/2021).
Oleh sebab itu, Halim mengaku akan memberi kelonggaran terkait adanya kegiatan yang melibatkan banyak orang. Namun, jika tidak sesuai persyaratan maka kegiatan tersebut jelas tidak akan mendapatkan izin darinya.
"Karenanya nanti akan kita lihat satu perkasus mana ada kegiatan pengumpulan atau mobilisasi massa, kalau kira-kira aman ya kita izinkan, kalau berisiko tidak kita izinkan," ucapnya.
"Sampai hari ini sudah banyak surat-surat masuk untuk meminta izin kegiatan dalam jumlah yang sangat besar melibatkan orang, itu juga kita masih keberatan karena ada perintah antisipasi omicron," imbuh Halim.
Selain itu, untuk objek wisata (obwis) di Bantul tetap buka selama libur Nataru. Halim menilai hal itu sebagai upaya menggerakkan ekonomi namun tetap dengan batasan-batasan dalam pelaksanaannya.
"Tetap level 2, pariwisata tetap buka dan pengaturannya sambil jalan. Karena kalau kita tutup nanti ekonomi tidak jadi pulih," katanya.
(rdy/rdy)
Komentar Terbanyak
Penumpang Hilang HP di Penerbangan Melbourne, Ini Hasil Investigasi Garuda
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol