Ketika Taliban Bikin Aturan Perjalanan Buat Perempuan Afghanistan

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Ketika Taliban Bikin Aturan Perjalanan Buat Perempuan Afghanistan

Johanes Randy Prakoso - detikTravel
Minggu, 26 Des 2021 23:15 WIB
Sejumlah wanita di Afghanistan melakukan aksi unjuk rasa mengkritik Taliban. Dalam aksi itu salah satu aspirasi yang disuarakan adalah terkait hak-hak perempuan
Kaum wanita Afghanistan yang menolak opresi Taliban (AP Photo/Ahmad Halabisaz)
Kabul -

Rezim Taliban mungkin masih belum ramah kaum perempuan di Afghanistan. Yang terbaru, mereka mengeluarkan aturan perjalanan bagi kaum hawa.

Otoritas Taliban pada hari Minggu ini (26/12/2021) mengeluarkan pedoman perjalanan bagi perempuan Afghanistan. Pedoman itu menyebutkan bahwa, perempuan yang melakukan perjalanan jarak jauh tidak boleh menumpang transportasi apapun kecuali ditemani oleh kerabat laki-laki.

Pedoman itu juga meminta semua pemilik kendaraan untuk menawarkan tumpangan hanya kepada para perempuan yang mengenakan hijab. Pedoman ini sendiri dikeluarkan oleh Kementerian Promosi Kebajikan dan Pencegahan Kejahatan di bawah kepemimpinan Taliban.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Perempuan yang bepergian lebih dari 45 mil (72 kilometer) tidak boleh ditawari tumpangan jika mereka tidak ditemani oleh anggota keluarga dekat," ujar juru bicara Kementerian Promosi Kebajikan dan Pencegahan Kejahatan Arab Saudi, Sadeq Akif Muhajir seperti dikutip detikTravel dari Al Arabiya.

Guru dan anak-anak di Afghanistan gelar aksi tuntut hak-kesetaraan pendidikan bagi perempuan. Aksi digelar bertepatan dengan Hari Guru Nasional di Afghanistan.Guru dan anak-anak di Afghanistan gelar aksi tuntut hak-kesetaraan pendidikan bagi perempuan. Aksi digelar bertepatan dengan Hari Guru Nasional di Afghanistan (AP Photo/Ahmad Halabisaz)

Muhajir mengatakan, hijab menjadi syarat wajib bagi perempuan yang menggunakan transportasi. Selain itu, arahan kementerian juga meminta orang untuk berhenti memutar musik di kendaraan mereka.

ADVERTISEMENT

Pedoman tersebut diketahui juga diedarkan di jaringan media sosial, dan muncul beberapa minggu setelah Kementerian Promosi Kebajikan dan Pencegahan Kejahatan meminta saluran televisi Afghanistan untuk berhenti menayangkan drama dan sinetron yang menampilkan aktor perempuan.

Tak sampai situ, kementerian juga telah meminta jurnalis televisi perempuan mengenakan hijab saat membawakan berita.

Interpretasi Taliban tentang kewajiban terkait hijab bagi kaum hawa juga masih belum spesifik. Hijab sendiri dapat berkisar dari penutup rambut hingga cadar atau penutup seluruh tubuh seperti burqa. Saat ini, mayoritas wanita Afghanistan sudah mengenakan hijab.

Pandangan Taliban pada kaum perempuan Afghanistan

Ketika menguasai Afghanistan pada perioden 1996-2001, Afghanistan memberlakukan aturan ketat terhadap perempuan. Selama periode tersebut, kaum perempuan tidak diizinkan untuk mengakses pendidikan maupun pekerjaan.

Sejak mengambil alih Afghanistan pada Agustus lalu, Taliban menjanjikan aturan yang lebih lunak dan moderat serta berjanji akan memenuhi hak-hak perempuan.

Namun, kenyataannya Taliban melarang siswa perempuan sekolah menengah kembali ke kelas. Taliban juga melarang perempuan kembali bekerja.

Awal bulan ini, Taliban mengeluarkan dekrit atas nama pemimpin tertinggi mereka yang memerintahkan untuk menegakkan hak-hak perempuan. Namun, keputusan tersebut tidak menyebutkan akses pendidikan terhadap anak perempuan.

Di beberapa provinsi, otoritas Taliban telah diminta untuk membuka kembali sekolah. Hanya diketahui, banyak anak perempuan yang masih terputus dari pendidikan tingkat menengah di Afghanistan.




(rdy/rdy)

Hide Ads