TRAVEL NEWS
Sandiaga Pantau Kasus Penelantaran 60 Pendaki Rinjani, Ini Katanya

Menparekraf Sandiaga Uno memonitor penelantaran 60 pendaki di Gunung Rinjani. Lalu, apakah akan ada penertiban terkait aktivitas ini?
Ia tak menjawab gamblang. Namun, ia mengapresiasi sejumlah pihak hingga kasus ini berakhir damai.
"Kami mengikuti dengan seksama, dengan langkah-langkah antisipatif, apa yang terjadi di Gunung Rinjani. Kami memberi apresiasi Kapolsek Sembalun dan pengelola TNGR yang secara cepat bisa melakukan mediasi dan memfasilitasi yang akhirnya kejadian tidak positif untuk pariwisata ini bisa diselesaikan secara kekeluargaan," kata dia.
"Kami juga menghargai bahwa ini tidak masuk ranah hukum karena akan mencoreng wajah pariwisata kita," imbuh dia saat temu wartawan mingguan, Senin (3/1/2021).
"Apalagi Sembalun dan Senaru dekat sekali dengan penyelenggaraan MotoGP dan salah satu event yang akan kami ciptakan adalah kunjungan-kunjungan ke desa-desa wisata di sana. Itu sebagai pengenalan tempat awal pendakian ke Gunung Rinjani," kata dia lagi.
Lebih lanjut, Sandiaga menyinggung soal ecotourism jadi salah satu peluang yang sangat besar. Kegiatan hiking atau mendaki gunung ini mengalami revival atau peningkatan permintaan yang sigfnifikan.
"Ini menuntut ekosistem yang baik bagaimana penanganan sampah, air dijaga dengan baik. Salah satunya di garda terdepan adalah tur leader, para pelaku paket pariwisata mendaki gunung. Ini yang perlu kita berikan sosialisasi dan edukasi," jelas dia.
Solusi awal Kemenparekraf
Nantinya, pemerintah melalui Kemenparekraf akan berperan aktif dalam sosialisasi dan edukasi bagi pelaku kegiatan luar ruangan termasuk open trip.
"Dua hal itu (sosialisasi dan edukasi) diberikan dengan metode kekinian dan juga menggunakan aplikasi teknologi serta langkah-langkah pengawasan yang lebih ketat lagi ke depan," kata Sandiaga.
"Harapan kami ini menjadi pembelajaran bagi semua juga bagi para wisatawan untuk memilih penyelenggara, paket-paket mendaki gunung itu dengan hati-hati," imbuh dia.
Sandiaga juga ingin traveler memperhatikan faktor CHSE. Karena, dari kegiatan luar ruangan ini ia ingin traveler bertambah sehat bukan sebaliknya.
"Saya mendapat laporan bahwa ada yang menderita hipotermia, ada yang mengalami gangguan fisik, ini yang kita harus hindari," kata dia.
"Pariwisata yang mestinya meningkatkan kekuatan fisik kita justru diselenggarakan dengan tidak sempurna dan malah berdampak negatif. Kami akan terus memfasilitasi dan memonitor," imbuh Sandiaga.
"Terima kasih seluruh pihak sudah memediasi hingga masalah ini tidak berlarut-larut," pungkas Sandiaga.
Simak Video "Ahli Geologi Belanda Jadi Pendaki Pertama Gunung Semeru"
[Gambas:Video 20detik]
(msl/ddn)