Sembalun bukan hanya memikat wisatawan lokal, tetapi bisa bikin turis asing kepincut. Utamanya, traveler dari negara ini.
Pandemi membuat pariwisata jungkir balik, termasuk Sembalun. Apalagi Sembalun surganya pada bule.
detikTravel bersama Toyota Corolla Cross Hybrid Road Trip Explore Mandalika melakukan perjalanan ke Kecamatan Sembalun, Kabupaten Lombok Timur, NTB.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bercerita tentang pandemi, Sembalun pun punya cerita menyayat hati. Berada di kaki Gunung Rinjani, Sembalun menjadi salah satu pintu masuk bagi para pendaki.
Menengok ke belakang, Gunung Rinjani mulai ramai dengan pendaki pada tahun 2017. Hal ini dikarenakan banyaknya open trip yang dilakukan oleh operator untuk pendaki domestik.
![]() |
Baca juga: Foto: Desa Sembalun yang Menolak Modernisasi |
Pada tahun 2018, pendakian ke Rinjani semakin melonjak. Namun, mulai turun tahun 2019 karena pandemi.
"Tahun 2020 tutup sampai setahun setengah," kata Abdul Rozak, pemandu lokal.
Ini jelas membuat Sembalun kering wisatawan. Karena, treking Rinjani memang menyasar pasar Eropa. Para pegiat pariwisata mau tak mau pindah haluan ke ladang dan sawah.
Dari banyaknya negara di Eropa, ada tiga turis yang langganan liburan ke sini. Sebelum pandemi, bule-bule dari negara ini dipastikan hampir selalu ada setiap hari.
"Mereka dari Belanda, Prancis, dan Jerman," kata dia.
Pemandangan alam Sembalun yang hijau menjadi daya tarik utama untuk turis. Hamparan petakan sawah yang di kelilingi oleh gunung dan bukit membuat Sembalun semakin eksotis.
(bnl/fem)
Komentar Terbanyak
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Brasil Ancam Seret Kasus Kematian Juliana ke Jalur Hukum