Dorong Geliat Pariwisata, InJourney Akan Gaet Startup Milenial-Swasta

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Dorong Geliat Pariwisata, InJourney Akan Gaet Startup Milenial-Swasta

Jihaan Khoirunnisa - detikTravel
Jumat, 14 Jan 2022 18:39 WIB
Candi Prambanan
Foto: Niken Pratiwi
Jakarta -

Presiden Joko Widodo belum lama ini meresmikan holding BUMN pariwisata dengan nama InJourney. Kehadiran InJourney diharapkan dapat mendongkrak industri pariwisata RI yang sempat terpuruk akibat pandemi.

Direktur Marketing InJourney, Maya Watono mengatakan selama pandemi kontribusi pariwisata terhadap GDP turun hingga di bawah 4%. Oleh karena itu, InJourney ditugasi untuk bisa menaikkan angka GDP dari pariwisata hingga 4,5%.

"Dari target kita harus 17 juta wisatawan mancanegara dan 330 juta wisatawan nusantara. Dan mengkontribusikan 4,5% GDP. Angka ini tidak terlalu besar kalau dibandingkan negara lain. Tapi itu effort yang cukup besar," ujarnya, dalam konferensi pers virtual, Jumat (14/1/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kendati demikian wanita yang baru saja dilantik tersebut yakin InJourney bisa mencapai target yang diberikan. Apalagi mengingat adanya sederet event besar yang akan dilaksanakan pada tahun 2022, seperti MotoGP yang diyakininya mampu menarik banyak wisatawan mancanegara.

Adapun untuk mengoptimalkan geliat pariwisata, Maya mengatakan InJourney akan memperkuat sinergi serta integrasi dari 7 pilar yang ada dalam ekosistem pariwisata. Di antaranya aviasi, destinasi, taman wisata candi, retail, maupun airport.

ADVERTISEMENT

"Kita harus membuat satu ekosistem terintegrasi. Event di 2022 yang terdekat di Maret adalah MotoGP di Mandalika. Ini kita benar-benar harus siap. Kesiapan tidak hanya secara event, tapi juga akomodasi, transportasi, logistik, dan lainnya. Kita ada beberapa target yang related ke beberapa event, seperti MotoGP, G20," katanya.

Menurutnya, gelaran MotoGP akan menjadi latihan untuk melihat sinergi dari subholding-subholding tersebut. Tidak hanya itu saja, lanjut dia, pihaknya juga akan merangkul keterlibatan dari banyak pihak, mulai dari startup milenial dalam negeri hingga swasta.

"Itu memang tujuan kita ke depan akan banyak kolaborasi. Karena kita menyadari pentingnya partnership dan collaboration dengan startup maupun swasta, dengan BUMN lain. Itu akan sangat mendukung program InJourney," tuturnya.

Dikatakannya, tanpa kolaborasi antarpihak tersebut, maka target ekosistem pariwisata yang terintegrasi akan sulit terwujud.

"Sistemnya ini harus kolaborasi. Kalau tidak, ya tidak bisa. Pasti akan fail. Dan tentu sektor swasta akan kita rangkul. Ada beberapa bahkan yang sudah diproyeksikan bisa bekerja sama, seperti untuk sirkuit, hotel, aviasi, dan lain sebagainya," tandasnya.

Di samping itu, Maya yang saat ini menjabat sebagai CEO Dentsu Indonesia, menjelaskan InJourney juga akan mendorong peran pemerintah daerah. Tidak hanya untuk kesiapan ajang MotoGP, tapi juga mencakup rencana pengembangan konservasi komodo di Labuan Bajo. Selain itu juga pengembangan ekosistem pariwisata di wilayah TWC lainnya seperti Nusa Dua, dan Mandalika, serta ITDC yang mencakup wisata Borobudur dan Prambanan.

"Di Labuan Bajo kita akan kerja sama dengan pemerintah daerah. Apa yang bisa kita lakukan untuk konservasi komodo. Itu nanti ada grand plan di mana kita akan mengubah layout Labuan Bajo, mulai dari dermaga dan lainnya. Supaya membangkitkan ekosistem di Labuan Bajo," tandasnya.




(akn/ddn)

Hide Ads