Fahmi juga menuturkan, tindakan Arab Saudi membangun Al Ula dan Mada'in Saleh tak lepas dari kepentingan ekonomi negara itu.
"Jadi sebetulnya dia membuka kawasan wisata, membuka investor asing untuk masuk ya memang secara ekonomi. Arab Saudi membuat kebijakan itu agar tak lagi bergantung pada minyak," ujarnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Selain itu, misi Putra Mahkota Saudi, Pangeran Mohammed bin Salman (MbS) juga turut ikut andil dalam pembangunan 'kota berhantu' tersebut.
"Mungkin pemikiran MbS, menurut saya, itu ingin membuat semacam kawasan wisata, yang di situ banyak turis asing bisa masuk dan mendatangkan devisa," kata Fahmi lagi.
Al Ula dikenal sebagai kawasan yang 'berhantu'. Banyak masyarakat Saudi percaya kawasan tersebut merupakan tempat jin jahat dan harus dihindari.
Sementara itu, Mada'in Saleh merupakan salah satu kota dalam situs Warisan Dunia UNESCO. Area ini telah berumur 2.000 tahun dan diukir oleh orang Nabatean, masyarakat Arab pra-Islam yang juga membangun Petra di Yordania.
Namun, kawasan ini dipercaya kena kutukan dan merupakan wilayah kaum Tsamud yang sempat diazab Tuhan.
(rdy/ddn)
Komentar Terbanyak
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol
Tragedi Juliana di Rinjani, Pakar Brasil Soroti Lambatnya Proses Penyelamatan