Meski Belum Ada Kepastian, Kemenag Persiapkan Teknis Keberangkatan Haji

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Meski Belum Ada Kepastian, Kemenag Persiapkan Teknis Keberangkatan Haji

Tim detikcom - detikTravel
Senin, 17 Jan 2022 16:44 WIB
Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas bersama Komisi VIII DPR RI, menggelar rapat kerja (raker), di kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (17/01/2022). Dalam raker tersebut membahas persiapan penyelenggaraan ibadah haji Tahun 1443 H/2022.
Foto: Menag Yaqut Cholil Qoumas (Rengga Sencaya/detikcom)
Jakarta -

Hingga kini, Kementerian Agama (Kemenag) belum mendapat kepastian haji dari Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi. Namun, sejumlah persiapan telah dilakukan.

"Persiapan haji bisa kami jelaskan, kepastian ada atau tidaknya haji 1443H/2022M kewenangan Saudi, namun kami terus koordinasi. Hasilnya, kepastian belum dapat diperoleh sebagaimana disampaikan raker (rapat kerja) sebelumnya," kata Yaqut Cholil Qoumas dalam rapat kerja bersama Komisi VIII DPR RI di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (17/1/2022).

Yaqut menyebut ketidakpastian penyelenggaraan haji tak hanya berlaku di Indonesia, melainkan juga di negara lain.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Belum ada pembicaraan bukan hanya ke Indonesia, tapi negara-negara lain yang menyelenggarakan misi haji," ujar dia.

ADVERTISEMENT

Yaqut menyoroti waktu persiapan yang kian singkat lantaran musim haji jatuh pada bulan Juni nanti. Dia memastikan pihaknya terus mematangkan persiapan pelaksanaan haji pada 1443H/2022M meski keberangkatan jamaah haji belum pasti hingga kini.

"Ketiga, waktu tersisa sesuai kalender Hijriah, perkiraan pemberangkatan jemaah 2022 kloter pertama akan diberangkatkan 4 Dzulhijjah atau 5 Juni 2022. Kondisi ini menunjukkan waktu tersisa persiapan hanya berkisar 4 bulan. Melihat lingkup penyelenggaraan ibadah haji yang luas, waktu tersisa sangat terbatas sehingga berbagai persiapan harus segera kita lakukan," kata Yaqut.

Yaqut menyebutkan pihaknya menyiapkan skenario penyelenggaraan haji yang terbagi dari 3 opsi di tengah maraknya varian Omicron, yakni kuota penuh, kuota terbatas, dan tidak memberangkatkan jemaah haji sama sekali. Hingga kini, kata dia, Kemenag masih mengutamakan opsi keberangkatan kuota penuh.

"Terkait skenario penyelenggaraan haji, mengingat COVID-19 ditandai munculnya varian Omicron maka pemerintah mitigasi penyelenggaraan haji dengan 3 opsi. Pertama, kuota penuh, kuota terbatas, dan tidak memberangkatkan sama sekali. Pemerintah sekarang bekerja dengan skenario opsi pertama, kuota penuh," kata dia.




(elk/elk)

Hide Ads