Maskapai Ini Takkan Tanya Bukti Vaksin atau Hasil Tes Covid, Kok Bisa?

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Maskapai Ini Takkan Tanya Bukti Vaksin atau Hasil Tes Covid, Kok Bisa?

Wahyu Setyo Widodo - detikTravel
Kamis, 20 Jan 2022 12:12 WIB
ilustrasi maskapai jetstar
Foto: Ilustrasi Jetstar (Shinta Angriyana/detikTravel)
Auckland -

Ada satu maskapai di Selandia Baru yang tidak akan menanyakan status vaksin atau tes COVID-19 traveler. Tapi, itu hanya berlaku untuk penerbangan domestik saja.

Selandia Baru sudah mulai melonggarkan perbatasan. Warga NZ sudah berpergian domestik naik kapal laut dan pesawat terbang. Meski sudah bisa berpergian dengan bebas, namun untuk naik pesawat dan kapal api, warga NZ harus menunjukkan bukti vaksinasi atau tes negatif COVID-19.

Namun ada satu maskapai yang tidak akan meminta bukti vaksinasi atau tes COVID-19 negatif milik traveler. Maskapai itu adalah Jetstar.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Traveler yang naik Jetstar tidak diwajibkan harus vaksinasi atau menjalani tes COVID-19. Penumpang Jetstar cukup diminta mematuhi aturan yang ditetapkan pemerintah, yaitu wajib mengenakan masker.

"Kami memutuskan untuk mengikuti saran dari Kementerian Kesehatan Selandia Baru dan bekerja sama dengan Kementerian Transportasi untuk mengembangkan sebuah proses yang disetujui berhubungan dengan pembatasan berpergian," ujar juru bicara Jetstar, seperti dikutip dari Stuff NZ, Kamis (20/1/2021).

ADVERTISEMENT

Menteri Transportasi Selandia Baru, Te Manatu Waka mengonfirmasi kebijakan yang diambil maskapai Jetstar itu tidak menyalahi aturan pemerintah NZ.

"Di bawah bingkai aturan perlindungan COVID-19, tidak ada pembatasan untuk berpergian di sekitar Selandia Baru, terlepas individu itu sudah divaksin atau tidak dan tidak melihat moda transportasi yang dia gunakan," ungkap Brent Johnston, Direktur Regulasi dan Sistem Kementerian Transportasi NZ.

"Kami memahami Jetstar mengambil langkah komersial dengan tidak menetapkan kebijakan wajib vaksin atau harus dites negatif COVID-19," imbuhnya.

Namun kebijakan yang diambil Jetstar itu dipermasalahkan oleh Professor Michael Baker, ahli Kesehatan Masyarakat dari Universitas Otago. Menurut dia, pihak maskapai harus ikut bertanggung jawab menjamin keamanan staff dan penumpang dengan menegakkan aturan wajib vaksin dan tes COVID-19 sebelum terbang.

"Mungkin aturan hukum tidak mewajibkan itu, tapi itu tidak berarti mereka harus beroperasi di level yang minimal. Jetstar harus melakukan prosedur di level yang terbaik. Faktanya, moda transportasi lain menegakkan aturan itu dan secara praktek memang mungkin untuk dilakukan," semprot Baker.




(wsw/ddn)

Hide Ads